Bandar Lampung Siapkan 50 Ribu Liter Air Bersih Antisipasi Kekeringan
JAKARTA - Pemerintah Kota Bandar Lampung menyiapkan 50.000 liter air bersih per harinya guna mengantisipasi kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.
"Guna mengantisipasi kekeringan sumur-sumur warga kami siapkan 50 meter kubik air atau setara 50.000 liter bagi warga yang membutuhkan air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung Ahmad Husna, di Bandar Lampung, Minggu.
Menurut dia berdasarkan indeks risiko bencana berhubungan dengan gejala El Nino yang telah di antisipasi oleh BMKG dan disampaikan ke seluruh masyarakat bahwa Bandar Lampung ada di level sedang.
"Artinya semua kecamatan di kota ini bakal terdampak tetapi memang tidak terlalu parah dalam kekeringan yang berlebihan," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa saat ini sudah terdapat tiga titik di tiga kecamatan yang warganya mulai mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih dari sumur-sumur mereka.
"Seperti ada daerah di Kecamatan Langkapura, Sukarame dan Bumi Waras, yang telah kami suplai air bersih ke lokasi karena warganya kesulitan air bersih," kata dia.
Baca juga:
- Kelakar Cak Imin Soal Golkar-PAN Ikut Gerindra-PKB Dukung Prabowo Capres: Asal Wapresnya Saya
- Pemkab Bangka Bakal Penjarakan Bagi Pemilik Kotak Amal Tanpa Izin
- Maluku Utara dan Lampung Jadi Daerah Paling Rawan Politik Uang di Pemilu 2024
- Menhub: Kontribusi Kendaraan Bahan Bakar Fosil Terhadap Polusi Udara Lebih dari 50 Persen
Dia pun mengatakan bahwa dalam mengantisipasi kekeringan akibat fenomena El Nino, BPBD sesuai dengan instruksi Wali Kota Bandarlampung telah menyiapkan dua mobil tangki dengan ukuran 5.000 liter guna menyuplai air bersih.
"Kami ada dua truk tangki, jadi satu unit truk tangki itu hanya bisa melayani lima kali permintaan air bersih saja," kata dia.
Sehingga, ia pun mengimbau kepada warga yang telah mengalami kekeringan untuk segera lapor ke pamong setempat agar permintaan akan air bersih segera ditindaklanjuti BPBD.
"Ya kalau ingin dibantu air bersih tentu harus buat laporan dulu, karena semua harus berjenjang, dari lurah, camat baru kami salurkan. Wali Kota juga sudah menginstruksikan instansi terkait untuk membantu BPBD apabila di kemudian hari permintaan air bersih masyarakat semakin meningkat, tetapi kita sama harap sumur-sumur warga lainnya masih bisa bertahan," kata dia.