Tayang Mulai 7 September, Air Mata di Ujung Sajadah Mengaduk Emosi Penonton

JAKARTA - Beehave Pictures dan MBK Productions merilis film berkualitas berjudul Air Mata Di Ujung Sajadah, yang dibintangi oleh aktris senior peraih Piala Citra Jenny Rahman, serta aktris dan aktor terkenal lainnya seperti Fedi Nuril, Titi Kamal, Citra Kirana, Krisjiana Baharudin, Faqih Alaydrus, dan Tutie Kirana.

Air Mata di Ujung Sajadah mengisahkan Aqilla (Titi Kamal) yang melahirkan bayi dari pernikahan yang tidak direstui oleh Halimah, ibunya. Setelah suami Aqilla meninggal karena kecelakaan, Halimah membohongi Aqilla bahwa bayinya meninggal saat dilahirkan.

Halimah terpaksa berbohong karena menurutnya Aqilla belum siap menjadi seorang ibu, apalagi tanpa kehadiran suami. Halimah kemudian memberikan cucunya kepada pasangan yang sudah lama menikah tapi belum punya anak, yakni Arif (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana).

Bayi itu dinamai Baskara, yang artinya cahaya. Kehadiran Baskara di rumah keluarga Arif dan Yumna memang ibarat cahaya yang menerangi dan membawa kebahagiaan bagi seisi rumah. Tujuh tahun kemudian, Aqilla mengetahui bahwa anaknya masih hidup. Dia bertolak dari kehidupannya yang hampa dan berusaha mendapatkan kembali Baskara.

Film yang disutradarai Key Mangunsong dan diproduseri Ronny Irawan bersama aktris Nafa Urbach ini menghadirkan drama penuh konflik antara Aqilla dan Yumna yang menjadi benang merah film Air Mata Di Ujung Sajadah yang akan tayang mulai 7 September di bioskop.

Sebulan menjelang penayangannya, film Air Mata Di Ujung Sajadah resmi merilis official trailer dan poster di Plaza Senayan XXI, Jakarta Selatan, Jumat 4 Agustus. Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan Yuni Shara, yang menyanyikan salah satu soundtrack film berjudul Sepi.

Spesial untuk film ini, Ronny juga menyiapkan Dawai (Fadhilah Intan) soundtrack lain. Ronny Irawan selaku Produser berharap film Air Mata Di Ujung Sajadah dapat meraih antusias dan simpati publik, apalagi sudah cukup lama tidak ada film Indonesia yang mengambil topik keluarga yang mengaduk-aduk emosi.

“Skenario film ini ditulis oleh Titien Watimena sampai memakan waktu lima tahun, banyak bongkar cerita sana-sini sampai akhirnya kami dapat merangkai sebuah cerita yang begitu indah dan inspiratif. Apalagi didukung totalitas akting semua pemain yang patut diacungi jempol,” papar Ronny Irawan.