Ganjar Dukung Kedokteran Indonesia Selalu Upgrade Ilmu dan Pelayanan
JATENG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung upaya peningkatan ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan dalam menghadapi tantangan kesehatan pada masa mendatang.
“Sekarang dunia kesehatan ada ya yang mesti dibereskan, yakni penyakit menular, tidak menular, dan penyakit baru. Maka kalau hari ini banyak dari dunia kedokteran selalu 'upgrade' (meningkatkan) ilmunya dan kemudian selalu memperbaiki fasilitas pelayanannya maka dunia kedokteran akan tumbuh,” kata dia saat membuka Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia di Semarang, Jateng, Jumat 4 Agustus, disitat Antara.
Ia mencontohkan, kemunculan penyakit baru, yaitu COVID-19 yang melumpuhkan aktivitas dunia kurang lebih selama dua tahun.
Menurut dia, dari hal itu pembaruan keilmuan dokter menjadi kunci bagaimana penyakit ini bisa diatasi, dan juga kesadaran masyarakat dalam mempraktikkan gaya hidup sehat.
Gubernur Jateng dua periode itu, menyebut peningkatan keilmuan tersebut juga harus dilakukan oleh dokter spesialis saraf atau neurologi yang tergabung dalam Perdosni.
Para dokter spesialis sistem saraf ini, lanjut dia, juga harus terus mengembangkan diri dengan meningkatkan keilmuan sehingga dapat memberikan penanganan terbaik.
“Para dokter yang ahli dan hebat-hebat ini sekarang meng-'upgrade' ilmunya, meng-'update' (memperbarui) ilmunya sehingga bagaimana bisa menyelamatkan lebih baik. Kalaulah kemudian itu bisa dilakukan, beberapa penyakit seperti stroke yang menjadi faktor angka kematian tertinggi bisa ditangani dengan baik," katanya.
Begitu juga dengan persebaran dokter dan fasilitas kedokteran, kata dia, harus merata.
Baca juga:
Ganjar mengatakan sejauh ini persebaran dokter di Indonesia memang belum cukup dan dokter spesialis juga masih kurang sehingga perlu dilakukan akselerasi.
Ketua Perdosni Dodik Tugasworo menambahkan 2.361 neurolog tergabung dalam Perdosni yang tersebar di 29 cabang Perdosni di seluruh Indonesia.
Pusat pendidikan neurologi saat ini masih sekitar 14 lokasi dan seiring berjalan waktu akan bertambah tiga tempat baru.
"Kita tahu bagaimana pentingnya neurolog ke depan. Usia lanjut semakin meningkat. Berdasarkan data yang ada, stroke menduduki angka tertinggi kematian di Indonesia. Belum lagi adanya penurunan produktivitas seiring bertambahnya usia," ujarnya.