Rupiah Jumat Pagi Menguat 0,15 Persen ke Level Rp13.730 per Dolar AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Jumat 21 Februari. Rupiah dibuka menguat 0,15 persen ke level Rp 13.730 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar kembali mengkhawatirkan soal penyebaran virus corona yang meningkat di beberapa negara termasuk China di luar provinsi Hubei dan dampak negatifnya terhadap pertumbuhan ekonomi global.
"Kekhawatiran ini berpotensi menekan rupiah hari Jumat ini dan mungkin bisa menahan rupiah di atas 13.700," ujar Ariston kepada VOI.
Rupiah menjadi mata uang dengan penguatan paling tinggi di kawasan. Posisi selanjutnya, diisi oleh dolar Singapura yang naik 0,06 persen. Disusul, yen Jepang yang menguat tipis 0,05 persen terhadap dolar AS
Sementara itu, mayoritas mata uang di Asia berada di zona merah. Won Korea kembali menjadi mata uang dengan pelemahan terbesar setelah turun 0,53 persen.
Kemudian ada baht Thailand yang melemah 0,35 persen. Dolar Taiwan pun terlihat terkoreksi 0,33 persen. Kemudian ada ringgit Malaysia yang turun 0,19 persen.
Dolar Hong Kong dan peso Filipina pun sama-sama melemah sebesar 0,08 persen. Penguatan rupiah di topang oleh keputusan Bank Indonesia yang kemarin memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 4,75 persen. Pelonggaran kebijakan ini dinilai tepat di tengah wabah virus corona.