Syuting di Tanah Laut, Marcel Chandrawinata Kunjungi Banyak Lokasi Wisata

JAKARTA - Marcel Chandrawinata ikut membintangi film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo yang digarap sutradara Joko Nugroho. Film ini dibuat untuk memperkenalkan lokasi wisata dan kebudayaan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Aktor 36 tahun itu mengaku baru tahu tentang Kabupaten Tanah Laut setelah menerima tawaran dari Joko Nugroho. Ia pun mulai mempelajari kabupaten paling selatan di Pulau Kalimantan itu.

“Pertama kali tahu Tanah Laut itu pas lihat judul film yang dikasih sama Mas Joko, dan baru tahu kalau itu ada di Kalimantan Selatan,” ungkap Marcel Chandrawinata saat ditemui di Palmerah, Jakarta Barat pekan lalu.

“Pengetahuanku tentang Tanah Laut pun dimulai ketika aku menerima tawaran main di film ini. Sebelumnya sih pernah ke Banjarmasin, tapi belum tahu Tanah Laut,” sambungnya.

Marcel Chandrawinata mengaku terkejut dengan banyaknya lokasi wisata yang ada di Tanah Laut. Sebagai penyuka traveling, ia merasa belum pernah mengetahui bahwa Kalimantan punya banyak lokasi wisata alam yang indah.

“Gua kan suka traveling, ya satu keluarga lah kita suka traveling, untuk pertama kakinya gua ke sana. Karena yang gua tahu sebelumnya Kalimantan itu cuma batu bara, panas, tapi ternyata mereka punya pantai yang indah-indah banget, kita juga ada syuting di air terjun. Walaupun nggak ada sinyal, itu yang gua butuhin, dimana kita bisa lepas dari gadget dan bisa menikmati alam,” kata Marcel Chandrawinata.

Adik dari Nadine Chandrawinata itu juga puas saat syuting di Tanah Laut. Ia bisa mengunjungi banyak lokasi wisata karena lokasinya yang saling berdekatan.

“Yang buat kaget, untuk semua perjalanannya, karena semua dekat jadi nggak makan waktu lama. Tempat singgah kita ada di tengah dan lokasi syuting kita nggak ada yang jauh. Jadi nggak ada kesulitannya sama sekali,” tuturnya.

Lebih lanjut, Marcel mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo tidak seperti kebanyakan film. Ia menyebut semua keindahan alam yang ditampilkan sesuai dengan apa yang ada.

“Biasanya film menawarkan yang terbaik supaya pemandangannya sedap untuk dilihat, tapi apa yang kita tayangkan di sini semuanya 100 persen asli, nggak ada yang diubah. Jadi semuanya itu asli seperti apa yang ditawarkan alam kepada kita,” ucap Marcel Chandrawinata.

Marcel juga senang dengan banyak lawan mainnya yang merupakan aktor lokal. Ia merasa belajar banyak hal baru saat berkomunikasi dengan mereka.

“Untungnya sampai sana kita dikasih waktu 10 hari untuk workshop dengan orang-orang di sana. Karena memang 75 persen pemainnya adalah warga lokal Tanah Laut. Jadinya seru karena kita banyak belajar dari mereka,” pungkas Marcel Chandrawinata.