Otoritas Italia Izinkan Perusahaan untuk Merumahkan Karyawan di Daerah yang Dilanda Cuaca Ekstrem
JAKARTA - Para pekerja di daerah-daerah yang dilanda kebakaran hutan mungkin akan diminta untuk tetap tinggal di rumah, di bawah langkah-langkah baru yang diperkenalkan oleh pemerintah Italia dalam menanggapi keadaan darurat iklim.
Sedikitnya tujuh orang meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir, ketika Italia menghadapi suhu tinggi di bagian selatan negara itu dan badai dahsyat di bagian utara.
Pemerintahan PM Giorgia Meloni kemarin menyetujui sebuah keputusan untuk mengizinkan perusahaan-perusahaan konstruksi dan pertanian untuk meliburkan staf di daerah-daerah dengan suhu tinggi.
Di bawah peraturan yang ada di Italia, perusahaan-perusahaan dapat mengajukan PHK sementara - biasanya untuk menghadapi kemerosotan bisnis - tidak lebih dari 52 minggu dalam dua tahun, atau 90 hari per tahun di sektor pertanian.
Skema ini sekarang telah diperluas untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan bangunan dan pertanian, yang banyak terpukul oleh gelombang panas karena para karyawannya tidak dapat bekerja dari rumah, untuk merumahkan karyawan mereka tanpa harus menghitungnya sebagai bagian dari batas keseluruhan.
"Langkah ini akan berlaku untuk tahun ini," kata Menteri Tenaga Kerja Marina Calderone setelah rapat kabinet malam hari, melansir Reuters 27 Juli.
Sebuah rancangan menunjukkan bahwa keputusan tersebut akan membebani negara sebesar 10 juta euro. Pemerintah sebelumnya mengatakan, sebagian dari biaya tersebut dapat ditutupi oleh dana yang telah dialokasikan untuk program cuti biasa, yang diperkirakan tidak akan digunakan sepenuhnya.
Sementara itu, gelombang panas yang melanda sebagian besar wilayah selatan Italia telah menimbulkan dampak yang sangat besar di Pulau Sisilia, menyebabkan kebakaran hutan yang menewaskan tiga orang.
Sedangkan Catania yang terletak di dekat Gunung Etna di Sisilia timur, telah dilanda pemadaman listrik dan pasokan air yang sebagian disalahkan oleh para pejabat setempat karena cuaca panas. Kota ini juga sedang berjuang untuk membuat bandaranya beroperasi penuh kembali
Diketahui, Bandara Vincenzo Bellini Catania baru akan kembali beroperasi secara penuh paling cepat minggu depan, setelah kebakaran awal pekan lalu menyebabkan banyak penerbangan dibatalkan atau dialihkan ke bandara lain.
Baca juga:
- Menteri Swedia Sebut Negaranya Jadi Target Kampanye Diisinformasi Terkait Pembakaran Al'Qur'an oleh 'Aktor Rusia'
- Terima Menhan Rusia dan Pejabat Politbiro China, Pemimpin Korut Kim Jong-un Pamer Rudal Balistik hingga Drone Baru
- Sebut Kerja Sama Pertahanan dengan AS Bukan Persiapan Perang, PM PNG: Di Pasifik Kami Berbicara Tentang Perdamaian
- Menhan Austin Sebut AS Tidak Berniat Bangun Pangkalan Militer Permanen di PNG Meski Ada Perjanjian Pertahanan
Sementara gelombang panas menyapu wilayah selatan Italia, di utara, badai besar di Milan dan kota-kota lainnya menerbangkan atap-atap rumah dan menumbangkan ratusan pohon, menghalangi jalan, merusak mobil-mobil yang diparkir, mengganggu transportasi.
Wilayah Lombardy di sekitar Milan telah meminta pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat dan memperkirakan kerusakan lebih dari 40 juta euro.
Diketahui, keadaan darurat, yang disetujui oleh pemerintah, menghilangkan hambatan birokrasi dan mempercepat prosedur untuk memberikan bantuan keuangan.