Usai IDD Diakuisisi ENI, Dirjen Migas Pastikan Pengembangan Terus Berlanjut
JAKARTA - Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji mengungkapkan investasi pengembangan proyek lapangan raksasa deep water terus berlanjut.
"Hal tersebut menandakan investasi di Indonesia masih menarik termasuk bagi Multinasional Oil Company," ujar Tutuka dalam keterangannya, Kamis 27 Juli.
Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi telah ditandatanganinya Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja Masela antara Shell, Pertamina dan Petronas, serta Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja IDD (Ganal & Rapak) antara Chevron dan ENI.
Adapun Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja IDD (Ganal dan Rapak) antara Chevron dan ENI berlangsung di London, Selasa 25 Juli.
Baca juga:
Perjanjian tersebut, ditandatangi oleh Presiden Director ENI Lasom PLC Francesco Pagano dan Principal Corporate Negotiator Chevron Cathy Cooper, dengan disaksikan secara virtual oleh Menteri ESDM, Direktur Jenderal Migas dan Kepala SKK Migas.
Tutuka menjelaskan, dengan ENI mengakuisisi aset Chevron di Indonesiat tersebut, memungkinkan ENI mempercepat pengembangan proyek IDD, memanfaatkan kehadirannya yang kuat di area Kalimantan Timur serta sinergi dengan infrastruktur Jangkrik yang dioperasikan ENI, fasilitas LNG Bontang yang ada dan pasar gas domestik.
“Diharapkan dapat mendukung untuk terus mengembangkan lapangan-lapangan minyak dan gas bumi yang berpotensi dengan skema pengembangan terintegrasi yang dimilik ENI di Kalimatan Timur," pungkas Tutuka.