Kutuk Pembakaran Al Quran, Uni Eropa Serukan Saling Menghormati Keberagaman
JAKARTA - Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell mengutuk penodaan Al Quran yang baru-baru ini terjadi di Swedia dan Denmark.
"Uni Eropa menegaskan kembali penolakan yang kuat dan tegas terhadap segala bentuk hasutan untuk kebencian dan intoleransi agama," kata Borrell dalam pernyataan yang dirilis sebagaimana dilansir ANTARA dari Anadolu, Rabu, 26 Juli.
Borrell menekankan pentingnya menghormati keberagaman dan komunitas agama lainnya.
"Penodaan Al Quran, atau kitab lain yang dianggap suci, adalah ofensif, tidak sopan, dan provokasi yang jelas. Ekspresi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Uni Eropa," ujar Borrell.
Baca juga:
- Adik Prabowo Ingatkan Kader Gerindra di Kalbar Fokus Keberlanjutan Program Jokowi
- Kabasarnas Tersangka Korupsi Alat Deteksi Korban Reruntuhan Diduga Terima Duit Suap Rp88,3 Miliar
- Kabasarnas Tersangka Suap Dana Komando Pengusaha Diserahkan KPK ke Puspom TNI
- Kabasarnas Jadi Tersangka Korupsi, Terima ‘Dana Komando’ dari Swasta
Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh para provokator tersebut hanya menguntungkan mereka yang ingin memecah belah masyarakat.
Beberapa bulan terakhir telah terjadi beberapa kali tindakan pembakaran atau penodaan Al Quran oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa Utara atau Nordik.
Peristiwa itu memicu kemarahan dari negara-negara Muslim serta komunitas internasional.