BRIN Belum Bisa Cek Unsur Kebaruan Teknologi dalam Nikuba Aryanto Misel
JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) belum mendapatkan unsur kebaruan dalam teknologi Nikuba ciptaan Aryanto Misel, karena belum pernah diuji coba di laboratorium BRIN.
"Kami tidak bisa menilai, karena belum pernah melihat teknologinya secara langsung," kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu dilansir ANTARA, Jumat, 14 Juli.
Haznan mengatakan pihaknya telah menawarkan kepada Aryanto Misel untuk menguji Nikuba di laboratorium teknologi BRIN untuk melihat kebaruan dan teknologi apa yang dipakai.
Selain itu, Haznan juga mengatakan Aryanto Misel belum pernah menjelaskan kepada BRIN terkait teknologi Nikuba yang diciptakannya.
Menurunyadahulu sempat ada teknologi penghemat bahan bakar dengan air, sejenis Nikuba, yang diciptakan oleh Joko Suprapto dengan mengubah air (H2O) menjadi HHO, sehingga unsur hidrogennya bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
"Tapi bedanya, dia tidak mengklaim air sebagai bahan bakar. Hanya penghemat, artinya tetap pakai BBM," ujarnya.
Baca juga:
- Kerusuhan di Dogiyai Papua Tengah, Rumah Warga Dibakar, Anggota Satgas Damai Cartenz Diserang
- DPR Anggap Bawaslu Lampaui Kewenangan Usulkan Penundaan Pilkada Serentak 2024
- Menkes Tegaskan UU Kesehatan Tak Hapus Organisasi Profesi Kesehatan
- Menhub Budi Karya Minta KPK Jadwalkan Ulang Pemanggilan di Kasus Suap Proyek Kereta Api
Haznan menjelaskan air dapat diupayakan untuk diubah menjadi bahan bakar, melalui berbagai proses yang memisahkan kandungan oksigen dengan hidrogen pada air dengan bantuan sejumlah energi lainnya.
Meski demikian, menurutnya, sampai saat ini air belum dapat menggantikan BBM sepenuhnya.
"Apakah energi air yang dihasilkan, setara (dengan energi yang dikeluarkan saat pembuatannya) dan harganya juga setara atau lebih? Itu saja syaratnya dulu," kata Haznan Abimanyu.