PLN Gandeng ACWA Power dan Pupuk Indonesia Kembangkan Green Hydrogen dan Ammonia Terintegrasi
JAKARTA - PT PLN (Persero) bersama ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama mengembangkan bisnis hidrogen.
Kerja sama ini terjalin melalui Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk pengembangan green hydrogen sebagai bahan baku amonia di Gresik, Jawa Timur.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengaku telah menjalin diskusi intensif dengan ACWA Power terkait tantangan teknikal dan investasi dalam kerja sama ini.
Ia optimistis kolaborasi tiga perusahaan ini akan memperkuat ekosistem bisnis energi hijau di tanah air.
"Kolaborasi ini telah berjalan sangat baik. Sehingga kita berhasil memetakan segala kemungkinannya dari sisi komersial dan teknikal," kata Darmawan dalam keterangannya kepada media, Kamis, 13 Juli.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury mengungkapkan, pemerintah sangat serius dalam pengembangan klaster industri hijau.
Sehingga kesepakatan PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia untuk melakukan studi pengembangan green hydrogen bersama menjadi langkah konkret dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.
"Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengembangkan energi bersih di Indonesia melalui pengembangan green ammonia menggunakan existing facility Petrokimia Gresik. Kami berharap joint study ini akan mendorong Indonesia menjadi pelopor pengembangan solusi energi hijau dan mencapai target net zero emission di tahun 2060 serta dapat menjadi inspirasi kemitraan antara Indonesia dengan lembaga internasional ke depannya," beber Pahala.
CEO ACWA Power Marco Arcelli menuturkan, kolaborasi yang dijalin oleh ketiga perusahaan telah sangat baik, sehingga studi bersama tersebut bisa dilaksanakan pada akhir tahun 2023 ini dan diharapkan selesai di tahun 2025.
"Kami melihat komitmen yang kuat dari pemerintah, PLN, Pupuk Indonesia, dan seluruh elemen di Indonesia untuk menjalankan transisi energi. Jadi, yang terpenting kini adalah bagaimana kita menjaga momentum ini untuk mencapai tujuan bersama," tegasnya.
Baca juga:
Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang mendukung penuh kolaborasi tiga perusahaan ini.
Pengawalan intensif dari pemerintah membuat studi bersama pengembangan green hydrogen dan ammonia ini bisa terlaksana sesuai rencana.
"Pupuk Indonesia siap berkontribusi maksimal untuk mewujudkan proyek green hydrogen dan green ammonia terintegrasi ini. Kami ingin proyek ini tidak hanya akan mengembangkan ekosistem bisnis energi, tetapi juga mendorong perekonomian nasional," tutup Bakir.
Hidrogen hijau atau green hydrogen sendiri merupakan hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon.
Green hydrogen dimanfaatkan sebagai bahan baku green ammonia yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, dan membuat pupuk.