Dirakit Lokal, Pemerintah Minta Hyundai untuk Mengekspor Kendaraan Listrik ke Luar Negeri
JAKARTA - Pemerintah saat ini berusaha mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia dengan mengajak beberapa produsen untuk merakit kendaraan listrik mereka di dalam negeri.
Selain mengurangi impor, kendaraan listrik yang diproduksi secara lokal juga mendapatkan insentif dari pemerintah dengan memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Pemerintah juga berkeinginan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor kendaraan listrik ke luar negeri dengan kendaraan buatan dalam negeri.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, dalam pertemuan dengan Hyundai Indonesia. Ia berharap Hyundai menjadi salah satu merek yang berperan dalam ekspor mobil listrik berbasis baterai ke luar negeri.
Hal ini didukung oleh sumber daya yang melimpah di Indonesia serta komitmen Hyundai yang telah menginvestasikan 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp22,5 triliun.
"Saya berharap PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) tidak berhenti di sini dan terus mengembangkan investasinya melalui perluasan kapasitas industri di Indonesia," kata Zulkifli dalam pernyataan resmi pada Selasa, 11 Juli.
Selama kunjungannya ke pabrik Hyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Zulkifli juga memberikan dukungan kepada PT HMMI sebagai pabrik perakitan mobil Hyundai di Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut.
Ia juga mendorong Hyundai untuk terus meningkatkan kinerjanya dengan mengutamakan kemitraan dengan pengusaha lokal, terutama UMKM, guna mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Kita dapat terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk menciptakan industri yang sehat dan kompetitif di pasar global," tambah Zulkifli.
Dalam upaya mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik, Presiden Hyundai Motor Asia Pasifik, Lee Young Tack, mengumumkan investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS untuk pembangunan dua pabrik baterai di Indonesia.
Pabrik baterai pertama sedang dibangun di Cikarang, Jawa Barat, dengan investasi sebesar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp900 miliar. Pabrik baterai kedua dibangun di Cikarang, Jawa Barat, melalui kerjasama antara Hyundai dan LG Energy Solution Ltd.
Baca juga:
Sejak tahun lalu, produksi massal pertama di Indonesia telah diluncurkan, termasuk Creta dan MPV Stargazer, dengan penekanan khusus pada Ioniq 5. Ioniq 5, yang diluncurkan pada Maret 2022, merupakan mobil listrik pertama yang diproduksi secara lokal di Indonesia.