2 WNA dan 3 WNI Hilang Terseret Ombak di Kabupaten Malang
MALANG - Sebanyak lima orang wisatawan dilaporkan terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, yang terletak di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu ini.
Kapolsek Bantur Kepolisian Resor (Polres) Malang AKP Slamet Subagyo saat dikonfirmasi dari Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan bahwa dari total lima wisatawan yang terseret ombak tersebut, dua di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA).
"Peristiwa itu terjadi kurang lebih pada pukul 08.00 WIB, terjadi laka laut dimana korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang," kata Slamet, dilansir ANTARA, Sabtu, 8 Juli.
Lima korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang tersebut adalah berinisial A dan J berusia 24 tahun yang merupakan WNA. Sementara tiga lainnya berinisial M, B dan P yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Slamet menjelaskan, peristiwa tersebut bermula pada saat adanya rombongan mahasiswa dari salah satu universitas negeri di Kota Malang, Jawa Timur mengadakan wisata dengan total peserta sebanyak 29 orang yang terdiri dari 17 WNA dan 12 WNI.
Rombongan tersebut, lanjutnya, berangkat dari wilayah Kota Malang, pada Jumat (7/7) dan tiba di Panti Jembatan Panjang kurang lebih pukul 17.30 WIB. Di Pantai Jembatan Panjang tersebut, rombongan bermalam menggunakan tenda yang telah disiapkan.
Kemudian, pada keesokan harinya atau Sabtu (8/7), sejumlah wisatawan dalam rombongan tersebut berenang di Pantai Jembatan Panjang. Namun, pada saat wisatawan tersebut berenang, dua WNA tersebut tidak bisa menepi dan tersangkut di tengah pulau.
"Kemudian, tiga orang lainnya yakni M, B dan P berniat untuk membantu dua WNA itu. Namun, pada saat yang bersamaan datang ombak besar dan mereka semua terseret ombak," katanya.
另请阅读:
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan laporan adanya potensi cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur. Jawa Timur berada pada musim kemarau dengan pola angin dominan dari arah Timur hingga Tenggara.
Selain mampu mengakibatkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur, BMKG juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi hingga enam meter.
Gelombang tinggi antara empat hingga enam meter berpotensi terjadi di Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, dan Samudra Hindia selatan Jawa-NTB.