Pemkot Bogor Mulai Mendata Sungai dan Jembatan yang Rawan Ambruk

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mulai mendata sungai-sungai yang perlu dinormalisasi dan jembatan penyambung antarkampung yang rawan ambruk untuk rehabilitasi.

"Kami akan menyiapkan anggaran untuk normalisasi sungai dan rehabilitasi jembatan, kemarin yang dikunjungi di Ciereng sudah didata, yang lain juga akan ditelusuri untuk didata," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, dikutip dari Antara, Minggu, 2 Juli. 

Ia mengatakan peninjauan sementara terhadap aliran sungai dan jembatan dalam kondisi kurang baik telah dilakukan di RT03 dan RT04 RW 11 Kampung Ciereng, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah.

Dedie menerangkan normalisasi sungai dan rehabilitasi jembatan merupakan bagian dari penataan wilayah yang dilakukan Pemkot Bogor, termasuk di Kampung Ciereng.

Jembatan di Kampung Ciereng menjadi satu-satunya akses warga untuk menuju wilayah Kebon Pedes.

Jembatan tersebut menjadi pembatas antara Kelurahan Ciwaringin dan Kebon Pedes, sehingga banyak warga yang memanfaatkan akses tersebut.

Kondisi jembatan saat ini cukup membahayakan. Besi-besi mulai keropos dan berlubang seiring berjalannya waktu.

Ia berharap dengan diperbaikinya jembatan dan normalisasi saluran air, memicu semangat warga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan mempertahankan Adipura.

"Saya sangat berterima kasih kepada semua, karena partisipasinya Piala Adipura bisa kita dapati kembali. Untuk itu harus kita jaga, harus kita raih kembali. Makanya butuh dukungan dari semua," kata Dedie.

Menurut Dedie, normalisasi sungai dan rehabilitasi jembatan membutuhkan kesadaran warga untuk kerja bakti, tidak membuang sampah sembarangan dan jangan membuang lagi sampah ke sungai.

"Itu yang paling penting, butuh dukungan warga. Kita akan normalisasi, kita bangun juga jembatan," kata Dedie.