Wamenkes Dante Ingin Data Survei Kesehatan Indonesia Dimanfaatkan Maksimal

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan, kegiatan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dengan melibatkan kalangan perguruan tinggi untuk memastikan agar data yang dihasilkan dimanfaatkan secara maksimal.

"Saya harap dengan pelibatan perguruan tinggi di Indonesia, dapat memberikan kontribusi terhadap data yang terkumpul untuk melihat secara spesifik dan mengolahnya sebagai masukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sehingga memiliki kualitas hasil yang maksimal," kata Dante saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Tingkat Pusat Survei Kesehatan Indonesia 2023 di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Antara, Selasa, 27 Juni. 

Dante mengatakan, pemanfaatan data merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan program kesehatan di Indonesia.

Tapi, sering kali pengumpulan data dalam jumlah banyak dari hasil dari survei identifikasi kasus di lapangan, belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal.

Selama ini, kegiatan SKI dikenal publik dengan nama riset kesehatan dasar (riskesdas) yang digelar oleh pemerintah secara berkala pada 2007, 2013, dan 2018.

Rapat Koordinasi Teknis SKI 2023 yang digelar di Ruang J. Leimena Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan RI menjadi tempat bagi para pemangku kebijakan untuk memahami mekanisme pelaksanaan Survei Kesehatan Indonesia 2023 di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sesuai pedoman.

Selain melibatkan perwakilan perguruan tinggi, agenda itu juga dihadiri sejumlah peserta dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) di tingkat pusat, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Pada agenda yang sama, Kepala BKPK sekaligus Ketua Panitia Survei Kesehatan Indonesia 2023 Syarifah Eliza Munira mengatakan SKI 2023 bertujuan untuk memotret status kesehatan dan faktor risiko di dalam masyarakat.

Kegiatan itu juga dirangkai dengan pengawasan status gizi masyarakat dengan memadukan survei kesehatan gizi yang selama ini digelar rutin setahun sekali.

"Pada RPJMN 2020--2024, Kemenkes RI melalui BKPK mendapat amanah untuk melaksanakan SKI yang menjadi kelanjutan riskesdas," katanya.

Hasil SKI kali ini akan dijadikan evaluasi dan bahan masukan untuk menyusun RPJMN 2024--2029 sebagai penentu kebijakan yang tepat berdasarkan data akurat.

Pelaksanaan SKI dimulai pada Agustus 2023 melalui metode wawancara, pengukuran antropometri, biometris, kesehatan gigi dan mulut di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Populasi dan sampel dalam SKI tahun ini berjumlah 586.000 rumah tangga biasa dan rumah tangga balita.