Peran Penting Glutamat Glutamin bagi Tubuh, Jadi Pendukung Sistem Kekebalan

JAKARTA - Tahukah kamu bahwa penuaan tidak hanya terjadi pada usia dan kulit, ternyata, seluruh organ dan sistem tubuh manusia mengalaminya, termasuk sistem kekebalan atau imunitas tubuh. Ibarat roda As yang terus menerus bekerja memerlukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin, tidak terkecuali tubuh manusia juga memerlukan sistem imun yang berfungsi sebagai perisai untuk menjaga kesehatan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh bisa dijaga dengan pola hidup sehat. Misalnya, menjaga siklus tidur minimal 7 jam/ sehari, lingkungan tetap bersih dan nyaman, kebersihan tubuh, dan memastikan kecukupan asupan gizi seimbang dan fitonutrien. Jadi jangan lupa, penting pula menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh, ya!

Konsumsi 2 porsi buah dan 3 porsi sayuran menjadi dua hal yang kerap kali dianjurkan dalam menu makanan sehari-hari, disamping konsumsi protein, lemak dan karbohidrat rendah indeks glikemik. Makanan tersebut memiliki kandungan Glutamat dan Glutamin secara alami yang berperan membantu produksi dan pemeliharaan sel imunitas termasuk antibodi.yang kita kenal. Kamu juga bisa menemukannya dari Monosodium glutamat (MSG) atau micin, loh.

Apa itu Glutamat dan Glutamin?

Endang S. Sunaryo selaku Pengamat Gizi dan Pangan menjelaskan bahwa Glutamat dan Glutamin ibarat saudara kembar, keduanya merupakan asam amino non esensial yang berlimpah pada tubuh manusia, artinya setiap saat dapat diubah menjadi asam amino lain yang diperlukan tubuh. Pada kondisi sel tubuh sehat, glutamat lebih disukai tubuh.

Sebaliknya ketika sel sedang mengalami stres atau cedera ataupun terserang penyakit, Glutamin akan diperlukan lebih banyak, terutama untuk menjaga keutuhan mukosa usus. Tidak hanya itu saja, Glutamin ini juga berperan sebagai aktivator sistem kekebalan pada saluran cerna. Ia bisa membantu mencegah racun-racun tubuh menyebar dan memperkuat sistem kekebalan agar siap menghadapi infeksi.

Glutamat dan Glutamin alami juga ditemukan di air susu ibu (ASI), loh. Ia sangat membantu sistem imun tubuh bayi yang masih belum kuat seperti orang dewasa. Usus bayi memegang peran penting dalam sistem pencernaan dimana enzim dan GUT pada sistem imunitas usus. Sebab itu kebutuhan Glutamat dan Glutamin tinggi pada awal-awal kehidupan 1000 hari.

Alhasil, mitos bahwa MSG yang berperan sebagai sumber Glutamat tidak aman untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak terbukti tidak benar. Glutamat alami atau dipasok dari makanan, tubuh tidak dapat membedakannya dan langsung digunakan sebagai zat pembangun dan meregenerasi sel yang aus.

Nah, seiring bertambahnya usia sistem imun pasti akan mengalami penurunan fungsi. Penuaan sistem kekebalan tubuh berdampak pada penurunan produksi jumlah sel imun. Hal ini membuat para lanjut usia juga cenderung lebih rentan terserang penyakit.

Dalam menghadapi penuaan, penerapan gaya hidup sehat mampu mempertahankan sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sudah mengatur pola makan dan kegiatan fisik untuk membuat manusia Indonesia yang berkualitas.

Salah satu bahan makanan yang direkomendasikan adalah ikan laut. Kandungan gizinya beragam dan juga lengkap. Ikan laut kaya akan protein, peptida khusus dan asam amino Glutamat. Selain itu ikan laut juga sangat kaya akan Omega 3, antioksidan seperti karotenoid, vitamin larut lemak seperti vitamin A , D dan E ,mineral Kalsium, Posfor, Magnesium, Yodium, Seng dan Selenium yang berperan dalam metabolisme tubuh khususnya sistem kekebalan tubuh.

Kaldu dan pekatan ikan yang diperkaya Glutamat (MSG) dapat disiapkan sebagai sumber Glutamat dan Glutamin yang diperlukan tubuh. Penasaran apa saja peran Glutamat dan Glutamin dalam menjaga kekebalan tubuh? Berikut yang telahkami rangkum dari berbagai sumber.

Peran Glutamat dan Glutamin dalam kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh manusia sangatlah kompleks. Ketika bakteri atau virus menyerang, sel tubuh seperti limfosit, makrofag, dan neutrofil saling bekerja sama. Layaknya pasukan perang, mereka membutuhkan logistik yang kuat untuk bisa melawan musuhnya. Tanpa adanya ‘bahan pendukung’, sistem kekebalan kita bisa kalah duluan sebelum berperang. Nah, ada yang menarik nih dari interaksi Glutamat dan Glutamin dengan limfosit.

Menurut penelitian Badan Gizi dan Pangan, Limfosit terdiri dari limfosit T dan limfosit B yang memiliki ketergantungan untuk saling bekerja sama. Dalam sistem kerjanya, Glutamin berperan untuk memperbanyak sel limfosit T saat mendapatkan signal dari sel yang terinfeksi oleh alergen berupa interferon. Tanpa adanya interferon, sel T tidak dapat bereaksi. Sedangkan limfosit B berperan untuk membentuk antibodi setelah mendapat sinyal dari sel T. Dengan demikian jumlah dan kewaspadaan sel limfosit T sangat penting dalam aktifitas pertahanan tubuh.

Oleh karena itu, tanpa adanya Glutamat dan Glutamin, Limfosit tidak akan berfungsi optimal sebagaimana mestinya. Tanpanya, kekebalan tubuh akan kehilangan ‘prajurit’ terbaiknya. Kewaspadaan limfosit sel T berkurang demikian pula “sel Nk”. Alhasil, virus dan bakteri akan mudah menyerang tubuh.

Selain Limfosit, Neutrofil dan Monosit juga membutuhkan Glutamin. Neutrofil dan Monosit yang bekerja dengan cara fagositosis atau menelan musuh sangat bertumpu pada bantuan pasokan Glutamin. Tak hanya itu Neutrofil dan Monosit juga mendukung laju produksi superoksida yaitu radikal bebas, kunci yang diperlukan untuk membunuh alergen atau musuh yang masuk, sehingga efektif dalam penyembuhan penyakit.