Kabar Soal Utusan Ponpes Al-Zaytun Bawa Jawaban Tertulis, Kesbangpol Jabar: Akan Kami Serahkan ke Menkopolhukam
BANDUNG - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat H.R. Iip Hidajat menuturkan, pihaknya mendapat informasi akan ada utusan dari Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, datang ke Gedung Sate untuk menyerahkan jawaban terkait dugaan ajaran sesat di pesantren tersebut.
"Jadi, kita tujuh hari kerja, sampai hari Selasa besok, tapi tadi ada informasi ada utusan Al-Zaytun membawa berkas untuk jawaban," kata Iip Hidayat di Gedung Sate, Kota Bandung, Antara, Senin, 26 Juni.
Ia mengatakan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, tim investigasi masih memiliki waktu satu hari hingga Selasa, 27 Juni, untuk melakukan konfirmasi atau tabayun kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang.
Apabila benar ada utusan Panji Gumilang datang ke Gedung Sate membawa jawaban, Pemprov Jabar akan menyerahkan jawaban tersebut kepada Menkopolhukam Mahfud MD.
"Dan poin pentingnya ini sudah diambil alih oleh pusat, Menkopolhukam, tapi tugas kami tujuh hari itu berakhir besok. Tapi, hari ini atau besok datang jawaban, kita akan terima sebagai bahan untuk melengkapi kepada Menkopolhukam," katanya.
Nantinya, lanjut Iip, jawaban dari Panji Gumilang itu akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis beserta data-data sesuai pertanyaan klarifikasi yang diajukan tim investigasi.
"Tertulis karena ketika diawal rapat itu meminta waktu untuk menyiapkan jawaban tertulis dengan data-datanya. Nanti kita lihat saja seperti apa hasilnya," katanya.
Ia menegaskan bahwa tim investigasi tidak akan memanggil lagi Panji Gumilang atau pun berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Zaytun.
"Saya kira sudah selesai karena sudah diambil alih. Ini karena ada sisa waktu saja ketika ada informasi akan didatangkan ke Bandung jawabnya, kami akan terima sebagai tim, untuk disampaikan ke pusat," katanya.
Saat ini, Pemprov Jabar hanya diberi tugas menjaga siatuasi kondusif karena masalah lainnya sudah diambil alih oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil menyebutkan tugas tim investigasi dalam tabayun ke Pondok Pesantren Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu akan selesai pada Selasa (27/6).
"Tim investigasi sudah selesai Selasa besok. Sekarang mah, reguler saja. Ada gerakan diimbau, diantisipasi oleh Polres Indramayu dan sebagainya, ada yang bersuara kita datangi, kita ceritakan," katanya.
Selain tugas tim investigasi sudah selesai, tambah Gubernur, masalah Pondok Pesantren Al-Zaytun pun kini sudah diambil alih oleh pemerintah pusat.
"Tidak ada informasi baru. Silakan media menunggu paparan teknis dari Pak Menko karena sudah ditarik di level Menkopolhukam," katanya.
Ridwan Kamil menambahkan saat ini tugas Pemprov Jawa Barat hanya berkoordinasi dengan aparat hukum untuk menjaga situasi kondusif di wilayah Jabar, khususnya Indramayu.
Baca juga:
- Kerangka Bayi di Bekas Kolam Ikan Ternyata Hasil Hubungan Inses Dukun Obat di Banyumas dengan Anak Kandungnya
- Temuan di Sungai Banjaran Banyumas Dipastikan Tulang Bayi, Polisi Cari Penguburnya
- Kabar Ponpes Al Zaytun Dilindungi Istana, Jokowi: Tidak Lah, Pak Menko Lagi Mendalami
- Tegas, Kabareskrim Akan Proses Cepat Kasus Dugaan Penistaan Agama di Ponpes Al Zaytun
"Tugas saya dari Pak Menko hanya poin ketiga. Mengamankan, menjaga kondusivitas sosial politik di wilayah Jawa Barat," katanya.