Prabowo: Memelihara Negara Besar yang Paling Penting Damai dan Rukun

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengajak generasi muda untuk mengoptimalkan bonus demografi Indonesia yang hanya datang sekali selama 13 tahun.

"Kita menghadapi apa yang disebut bonus demografi, sebagian besar rakyat berada pada usia produktif. Ini hanya datang sekali saja, hanya berlangsung 13 tahun," kata Menhan Prabowo Subianto pada acara peringatan Hari Lahir Ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Benteng Vastenburg Solo dilansir ANTARA, Jumat, 23 Juni. 

Menhan mengatakan perlu anak muda untuk bisa menjadikan negara makmur. Dengan demikian, Indonesia tidak terus-menerus menjadi negara menengah.

"Dengan begitu, semua kekayaan bisa diolah di dalam negeri yang disebut hilirisasi. Ini jadi dasar kebangkitan bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Prabowo juga meminta anak muda untuk tidak benci terhadap bangsa asing. Kendati demikian, anak muda harus tetap waspada.

"Kalau tidak bisa menjaga kekayaan kita, jangan salahkan orang lain. Itu salah kita sendiri," katanya.

Dia mengatakan saat ini Indonesia tengah menjadi sorotan dunia dan panutan berbagai negara.

"Saya baru datang dari luar negeri, ketemu banyak tokoh. Mereka kagum dengan prestasi Indonesia. Kadang kita sendiri yang kurang bangga pada prestasi kita, banyak negara berkembang lihat kita, mau contoh kita," katanya.

Salah satu hal yang dikagumi oleh negara lain, kata Prabowo, adalah bagaimana negara keempat terbesar jumlah penduduk terbanyak di dunia bisa memelihara keutuhan serta persatuan dan kesatuan.

"Memelihara negara yang begitu besar, wilayah yang sebesar Eropa yang terdiri atas 27 negara. Kita satu negara. Kita bisa memelihara bangsa dalam keadaan utuh, paling penting dalam keadaan damai, rukun, dan sejuk," katanya.

Capaian tersebut, lanjut dia, bukan merupakan prestasi kecil dan mudah untuk direalisasikan. Apalagi, Indonesia juga baru saja keluar dari krisis dunia yang sangat besar, yaitu pandemi COVID-19.

"Ini menghentikan kehidupan ekonomi dunia. Alhamdulillah, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil mengatasi krisis tersebut. Berhasil menyelamatkan dan memastikan kesehatan rakyat Indonesia. Tidak berarti kita boleh lengah, boleh cepat puas diri," katanya.

Prabowo berharap mahasiswa dapat menjadi harapan masa depan bangsa. 

"Perlu generasi muda mahasiswa yang berani, inovatif, rajin, dan disiplin. Mau belajar dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hanya dari kalian akan muncul tokoh yang bawa Indonesia ke arah kemakmuran," katanya.