4 Hari Terbakar, Karhutla 20 Hektar di Rokan Hulu Berhasil Dipadamkan
PEKANBARU - Tim Gabungan dari TNI, Polres, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 20 hektare di Desa Puah, Kecamatan Bonai Darussalam dan kebakaran di lahan gambut mencapai kedalaman 10 meter.
"Puluhan anggota Polres Rohul bersama TNI dan BPBD cukup lama melakukan pendinginan di lokasi bahkan sudah mencapai empat hari itu tim gabungan memadamkan hingga menjelang malam," kata Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono dikutip ANTARA, Kamis 22 Juni.
Api, kata Budi, sudah padam akan tetapi mereka masih di lokasi untuk melakukan pendinginan di lahan dan tetap berada di lokasi untuk memastikan asap hilang dan luas lahan yang terbakar 20 hektare itu.
Budi menjelaskan kebakaran di Pauh terjadi sejak Minggu kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu titik api pertama berasal dari Desa Pangkalan Ribut Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis dan Desa Buluh Apuh Kecamatan Pinggir.
"Kemudian api tersebut merambat ke lahan milik Holit Sihombing di Desa Pauh Kecamatan Bonai Darussalam, Rohul. Setelah mendapat info kebakaran lahan saya dan Kapolsek Bonai langsung ke lokasi bersama anggota," kata Budi.
Terhitung selama empat hari kata Budi anggota tim mengaku tidak pulang ke rumah masing-masing namun memilih bertahan di lokasi untuk tetap melakukan pemadaman guna mencegah api meluas makin lebar.
Budi mengatakan mendapatkan kendala untuk memadamkan api karena lahan yang terbakar jenis gambut kering dengan ke dalaman mencapai 10 meter itu dan gambut berpotensi menyimpan bara.
"Karena itu tim membawa sejumlah peralatan pemadaman berupa 2 mesin mini tohatsu, 15 mesin mini striker, selang 35 gulung, nozel 12 buah dan dua unit alat berat," katanya.
Polres terus berkoordinasi dengan BPBD Riau guna melakukan pengeboman air dengan dua helikopter.Tim juga berupaya memutus titik api dengan cara membuat kanal bloking (parit) sepanjang 721 meter dengan harapan api tidak semakin menjalar ke wilayah lain di Rokan Hulu.
Baca juga:
Saat memadamkan api hingga larut malam, katanya mereka menghadapi kendala untuk melakukan pendinginan secara maksimal di lahan yang sudah terbakar, akibat kondisi cuaca sangat panas dan angin kencang, jaringan atau sinyal kurang mendukung sehingga tidak terpantau oleh Dashboard Lancang Kuning.
"Semoga titik api sudah padam semua dan hanya perlu melakukan upaya pendinginan dengan menggelar kekuatan personel penyemprotan maksimal," demikian Budi.