Ada Musik, Teater dan Visual Art, Collabonation X Kolaborasikan Seniman Lintas Bidang

JAKARTA - Kolaborasi seni multidisiplin, Collabonation X dihadirkan sebagai inisiatif terbaru dari IM3. Para seniman berkumpul untuk bereksperimen menghasilkan karya seni yang terbilang baru dibandingkan kolaborasi yang pernah dilakukan sebelumnya.

Lomba Sihir, Samba Sunda dan Majelis Lidah Berduri menjadi perwakilan dari kalangan musisi, Teater Garasi mewakili seni peran, serta Hebrew Fransa atau dikenal sebagai Mas Bruh sebagai perwakilan dari visual artist.

“Collabonation X hadir sebagai inovasi yang semakin membuka ruang kolaborasi bagi para pelaku seni dan industri kreatif. Kolaborasi perdana yang dihadirkan Collabonation X penuh dengan eksperimen berbagai hal baru yang dilakukan oleh pelaku seni lintas disiplin dan musisi lintas genre, sehingga menghasilkan karya yang belum pernah ada sebelumnya,” kata Fahroni Arifin selaku SVP-Head of Brand Management & Strategy IM3, dalam rilis tertulis yang diterima VOI, Selasa, 20 Juni.

Kolaborasi antar bidang seni tersebut akan ditampilkan dalam 2 episode. Para seniman akan bekerjasama untuk membuat karya baru yang bersifat eksperimental, baik bagi para seniman maupun mereka yang menonton.

Kolaborasi perdana dimulai dengan Lomba Sihir, grup musik dengan genre pop alternatif, yang disandingkan dengan Samba Sunda, grup musik asal Bandung yang karya-karyanya dipengaruhi dari gamelan dan degung Sunda.

Karya musik hasil dari Lomba Sihir dan Samba Sunda akan didukung oleh Hebrew Fransa sebagai visual artis dalam pembuatan video klip. Baskara Putra, salah satu personil Lomba Sihir menilai visualisasi penting dalam karya musik yang dibuat. Ia melihat ada keterkaitan antara musik dan video klip.

“Elemen visual, baik dari album art maupun video klip menjadi bagian yang sangat signifikan dari sebuah karya musik. Karena visual yang kuat pasti mampu mengamplifikasikan lagunya. Inilah yang menjadikan proses kolaborasi di Collabonation X menjadi sebuah eksperimen yang sangat seru bagi kami para pelaku seni,” kata Baskara Putra.

Sementara itu, Ismet Ruchimat selaku kmposer dan pendiri Samba Sunda mengatakan bahwa Collabonation X sebagai ruang yang baik bagi para musisi untuk mengembangkan pemikiran dalam berseni. Ia berharapa industri musik akan lebih baik melalui kolaborasi eksperimental yang dilakukan.

“Saya melihat bahwa kolaborasi merupakan sebuah silaturahmi budaya, dimana ruang kreatif saat ini harus dipenuhi dengan cara berpikir kebersamaan. Semangat ini menjadi landasan dari Collabonation X untuk menghasilkan karya yang menitikberatkan pada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Harapannya melalui kolaborasi eksperimental ini dapat membawa fase industri musik dalam babak baru,” pungkas Ismet Ruchimat.