Korea Selatan Bersumpah Balas Provokasi Gegabah Korut
JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeols saat memperingati pertempuran laut antara dua Korea pada 1999 di dekat perbatasan laut kedua, bersumpah akan tegas membalas provokasi Korea Utara.
"Kami tanpa ragu akan tegas menjawab provokasi gegabah Korea Utara," tulis dia dalam laman Facebook miliknya dilansir ANTARA, Kamis, 15 Juni.
"Hanya kekuatan luar biasa besar kami yang akan membawa perdamaian sejati, bukan perdamaian palsu yang membuat kami harus mengemis kepada musuh."
Yoon sebelumnya menyebut upaya pemerintahan mantan presiden Moon Jae-in dalam mendorong rekonsiliasi dengan Korea Utara sebagai tindakan yang mengemis meminta perdamaian.
Pertempuran 1999 terjadi dekat Garis Batas Utara (NLL) yang merupakan perbatasan maritim de facto di Laut Kuning, yang membuat sebuah kapal perang Korea Utara tenggelar dan sembilan kapal lainnya rusak berat.
Baca juga:
- PPP Dinilai Tak Bisa Andalkan Efek Hoki Sandiaga Uno Demi Lolos Kursi DPR
- Penyelidikan Dugaan Korupsi di Kementan Dinilai Politis, Firli: KPK Tak Terpengaruh Kekuasaan Manapun
- Tersangka Kasus Korupsi Tukin di Kementerian ESDM Kembalikan Duit Miliaran Rupiah hingga Emas
- Ketum PBNU Gus Yahya: Jangan Ribut karena Pemilu, Kita Bukan Bertarung Hidup Mati soal Presiden
Angkatan Laut Korea Selatan tidak kehilangan seorang tentara pun, sebaliknya puluhan tentara Korea Utara disebut-sebut tewas dalam pertempuran laut tersebut.
"Personel Angkatan Laut kami yang pergi ke medan perang tanpa ragu sedikit pun melawan kapal-kapal patroli Korea Utara dan mempertahankan NLL," tulis Yoon.
"Semangat patriotisme mereka yang membara menular kepada junior-junior mereka."