Punya Dua Riwayat Penyakit, Kondisi Presiden Meksiko Dipantau Ketat Usai Positif COVID-19

JAKARTA - Otoritas kesehatan Meksiko akan memantau ketat perkembangan kondisi kesehatan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang sebelumnya diumumkan positif terinfeksi COVID-19. 

Kendati dirawat dengan kondisi ringan sejak Minggu 24 Januari kemarin. Melansir Reuters, kondisi presiden berusia 67 tahun ini dipantau ketat karena masalah jantung dan tekanan darah tinggi. 

Masalah jantung yang dialaminya disebabkan dirinya yang merupakan perokok berat, hingga mengalami serangan jantung di tahun 2013 lalu. Meski, sejak saat itu pula ia mengaku sudah berhenti merokok.

"Para profesional kesehatan terus memantau jika ada tanda-tanda peringatan yang dapat menyebabkan rawat inap," kata pejabat kesehatan Meksiko Jose Luis Alomia Zegarra. 

"Siapa pun dengan profil kesehatan (seperti) Presiden Lopez Obrador akan diawasi dengan ketat, termasuk 'pemantauan rutin tanda-tanda vital, oksigenasi," tambah Alomia.

Kementerian Kesehatan pun bergegas melakukan pelacakan terhadap kontak baru dengan Presiden Lopez Obrador. Mengingat, beberapa pembantu dekatnya telah terinfeksi COVID-19, namun Ia selalu mengatakan dalam kondisi sehat.

Presiden Lopez Obrador optimis akan sehat seperti semua dan berjanji untuk tetap bekerja. Bahkan, ia berencana untuk menelpon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin waktu setempat, untuk membahas kemungkinan pemakaian vaksin COVID-19 Sputnik V lansiran Rusia. 

Diketahui, untuk sementara tugas konferensi pers harian setiap pukul 7 pagi oleh Presiden Lopez Obrador, kini dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Olga Sanchez.