Akomodir Karyawan Tak Libur saat Pemilu 2024, DPRD Cianjur Minta KPU Bangun TPS Dekat Pusat Perbelanjaan

JABAR - DPRD Kabupaten Cianjur meminta Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilu 2024 didirikan di dekat pusat perbelanjaan dan pabrik.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Cianjur, Isnaeni mengatakan permintaan itu disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjurdengan maksud bisa meningkatkan partisipasi pemilih.

"Kami berharap siapapun yang memiliki hak suara atau hak pilih dapat menyalurkan aspirasinya pada hari pencoblosan Pemilu 2024, sehingga hak mereka sebagai pemilih dapat terakomodir khususnya karyawan di pusat perbelanjaan di Cianjur," katanya di Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Jumat 9 Juni, disitat Antara.

Isnaeni bilang permintaan ini juga mengakomodir karyawan yang tempat bekerjanya terutama pusat perbelanjaan selama ini tidak meliburkan pegawainya saat hari pencoblosan.

Untuk itu KPU Cianjur membuat TPS yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan atau pabrik yang jumlah karyawan yang sudah pasti memiliki hak suara.

"Setidaknya pihak perusahaan diminta untuk memberikan keleluasaan bagi karyawannya untuk dapat menyalurkan aspirasinya pada saat pencoblosan dengan mengatur kembali jadwal masuk ketika tidak mungkin diliburkan," katanya.

Langkah tersebut, kata dia, dapat mencegah dan menekan angka golongan putih atau golput, sehingga berbagai kalangan warga dapat berperan aktif meski bekerja tetap dapat menyalurkan aspirasinya.

Ketua KPU Cianjur, Selly Nurdinah, mengatakan tidak ada regulasi khusus yang mengatur dibuatnya fasilitas TPS di pusat perbelanjaan atau pabrik, namun untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih pihaknya menggencarkan sosialisasi termasuk ke pabrik-pabrik.

"Kami menggencarkan sosialisasi agar pemilih yang berstatus karyawan atau pegawai yang tidak bisa libur dapat meminta keringanan waktu masuk kerja agar tetap datang ke TPS untuk menyalurkan aspirasinya, termasuk meminta ke pihak perusahaan melalui sosialisasi langsung," katanya.

Selama ini, tutur Selly, selama ini angka partisipasi dari pegawai dan karyawan pusat perbelanjaan atau pabrik masih cukup tinggi karena mereka sudah mengatur jadwal sesuai izin dari tempat mereka bekerja agar bisa menyalurkan aspirasinya.