Ke Jepang, Menperin Beberkan 3 Perusahaan Otomotif Komitmen Tingkatkan Ekspor RI

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, sebanyak tiga perusahaan otomotif asal Jepang berkomitmen untuk meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia.

Tercatat tiga perusahaan yang ditemui Menperin Agus dalam kunjungan ke Jepang tersebut, yakni Fuso, Daihatsu, dan Isuzu, yang menyambut baik harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, baik melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor, dari pabrik-pabriknya di Indonesia.

"Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu," kata Menperin Agus lewat siaran persnya, dikutip Jumat, 9 Juni.

Menperin meminta pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Fuso sendiri berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia.

"Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang," ujarnya.

Agus juga mengharapkan Fuso dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada perakitan, serta menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia.

Pemerintah juga mendorong para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik berupa suku cadang maupun komponen dalam proses manufaktur.

Saat ini, Fuso telah memulai Proof of Concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan truk listrik eCanter ke Indonesia di masa mendatang. "Hal ini semakin meningkatkan peluang produksi kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia untuk mengisi pasar ekspor," ucap Agus.

Kemudian, saat pertemuan dengan Daihatsu Motor, Agus mengharapkan dukungan perusahaan otomotif tersebut untuk meningkatkan pasar ekspor. Melalui PT Astra Daihatsu Motor, perusahaan itu telah berhasil melakukan ekspor ke 77 negara dengan total volume 160.000 unit sepanjang 2022.

Pada Mei 2023 lalu, Daihatsu Indonesia juga telah mencapai milestone produksi delapan juta unit kendaran bermotor, dengan 17 persen atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah diekspor secara global.

"Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu untuk meningkatkan pasar ekspor, baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor," tuturnya.

Di Indonesia, Daihatsu juga menambah investasi sebesar Rp2,9 triliun untuk pembangunan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitasnya.

"Kami juga mendorong Daihatsu untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi (xEV), khususnya guna mendukung ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial bagi Daihatsu dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar," ungkap Agus.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Isuzu Motors Ltd., Menperin Agus mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor kendaraan niaga Traga produksi Indonesia ke negara-negara lain, seperti Filipina, Laos, Myanmar, juga Timur Tengah.

Dengan utilisasi pabrik mencapai 85 persen, produksi Isuzu Indonesia pada 2022 mencapai 44.694 unit atau 15 persen dari total produksi Isuzu di seluruh dunia. Mulai 2024, Isuzu juga akan memproduksi UD Trucks di Karawang yang merupakan pemindahan basis produksi dari Thailand.

Dengan adanya hal tersebut, Menperin Agus mengharapkan agar peningkatan kapasitas produksi Isuzu Indonesia dapat dioptimalkan untuk memperluas pasar ekspor, termasuk ke negara-negara di Afrika.

Hal itu pun disambut baik oleh pihak Isuzu yang juga meyakini bahwa pasar Afrika memiliki potensi luar biasa. Oleh karena itu, Isuzu akan mengejar volume produksi di Indonesia sekaligus meningkatkan penjajakan marketing di Afrika. Produsen mobil tersebut juga terus berupaya meningkatkan ekspornya hingga ke 150 negara.