Peluang Kerja Sama untuk Pekerja Migran Indonesia Terbatas 3 Negara, BP2MI Ungkap Alasannya
JAKARTA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebut, Indonesia hanya memiliki tiga negara tujuan sebagai calon tempat Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Padahal, jumlah calon PMI yang mendaftarkan diri sudah mencapai lebih dari 250.000 orang.
"Saat ini, yang mendaftar ke kami totalnya itu 270.000 orang untuk semua skema, sedangkan saat ini kami hanya memiliki tiga skema G to G (government to government), yaitu Jerman, Korea Selatan, dan Jepang," kata Sekretaris Utama BP2MI Rinardi kepada wartawan di Gedung BP2MI Jakarta, Senin, 5 Juni.
Rinardi mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan membuka peluang kerja sama dengan negara-negara lainnya, namun keputusan akhir memang ditentukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
"Saat ini, negara yang sudah membuka diri itu 80-an negara, bayangkan hanya tiga negara, sangat kecil sekali. Kami ingin buka lebih banyak lagi, sudah banyak negara yang siap kami kunjungi untuk kami jadikan kerja sama dengan progam G to G, tetapi kami hanya bisa memberikan rekomendasi, keputusan akhirnya ada di Kemnaker," ujarnya.
Sebab, kata Rinardi, pihak Kemnaker yang memiliki andil untuk menandatangani kerja sama dengan negara-negara tersebut.
"Karena mereka lah nanti yang akan membuat MoU dengan negara-negara tersebut," ucap dia.
Baca juga:
Sehingga, Rinardi menyebut, sejumlah rekomendasi negara yang telah dibuat oleh BP2MI saat ini, tinggal menunggu persetujuan dari Kemnaker.
"Jadi, rekomendasi kami sudah ada, negara mana, apakah potensi pekerjaan di sana, sektornya apa saja, dan ini bisa menyerap tenaga kerja dari Indonesia, dan akhirnya kami tetap menunggu dari Kemnaker," tandasnya.