Bangun Trans-Sumatera Railway, Pemprov Lampung Minta Bantuan Pusat
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah mengajukan lagi ke Pemerintah Pusat rencana pembangunan Trans-Sumatera Railway guna mendukung perkembangan transportasi massal.
"Pemerintah Provinsi Lampung sudah berkirim surat kepada pusat terkait rencana pembangunan Trans-Sumatera Railway, yang sempat digagas beberapa tahun lalu," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo di Bandarlampung, dikutip ANTARA, Rabu 31 Mei..
Ia mengatakan jalur kereta api dari Bakauheni menuju Palembang yang rencananya dibangun sejajar dengan Jalan Tol Trans-Sumatera itu, akan mendukung pengembangan transportasi umum di daerahnya.
"Jadi, saat ini kami mengingatkan kembali untuk mengembangkan angkutan massal ini di Sumatera khususnya di Lampung. Sebab kereta api ini akan menjadi transportasi yang murah cepat dan bisa mengangkut banyak orang," katanya.
Dia menjelaskan melalui rencana pembangunan jalur kereta api antardaerah di Sumatera ini dapat mengatasi permasalahan kelebihan muatan pada kendaraan yang menjadi penyebab rusaknya jalan.
"Ini bisa mengatasi masalah ODOL juga jadi semua beban tidak ditaruh semua di jalan, kalau sudah ada jalur ini bisa juga untuk mengangkut logistik. Dan, memang kita membutuhkan angkutan andal untuk mendukung aktivitas," ucapnya.
Menurut dia, untuk transportasi kereta api di daerahnya menjadi salah satu transportasi yang diandalkan. Dengan jumlah pengguna mencapai 1.500-1.800 orang per hari.
Baca juga:
- 17 Gubernur Berakhir Masa Jabatannya Mulai September 2023: Ganjar, Gubsu Edy, Ridwan Kamil hingga Lukas Enembe
- Kasus ASN di BPKAD Bandar Lampung Paksa ART Tak Boleh Berpakaian, Pemkot Tunggu Hasil Pemeriksaan Polisi
- Divonis 10 Tahun Penjara, Eks Rektor Unila Karomani Tak Ajukan Banding
- Pemerintah Targetkan Pembangunan Pipa Gas Cisem Tahap II Mulai 2024, Bakal Telan Biaya Rp3,3 Triliun
"Saat angkutan Lebaran dan saat reguler kereta api Kuala Stabas di Lampung terutama rute Baru Raja-Martapura-Kota Bumi-Tanjung Karang sehari bisa 1.500-1.800 orang atau bisa dikatakan keterisiannya mencapai 90 persen. Ini bisa membantu pekerja yang dari Kabupaten Lampung Tengah, Kota Bumi, dan Way Kanan," tambahnya.
Ia pun mengharapkan rencana pembangunan jalur kereta api antardaerah di Sumatera dapat terealisasi, sehingga membantu menunjang perkembangan transportasi massal.