Hary Tanoe Bicara Empat Mata dengan Jokowi
JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan dirinya sempat bicara empat mata dengan Presiden Joko Widodo setelah mendampingi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Istana Merdeka Jakarta.
"Saya ada urusan lain tadi dengan Bapak Presiden, tadi sebentar (bicara empat mata) setelah acara PSMTI tadi," kata Hary Tanoe di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta dilansir ANTARA, Senin, 15 Mei.
Hary Tanoe mengaku ikut mendampingi Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dan para pengusaha lainnya untuk berbicara mengenai dukungan PSMTI terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi.
Namun, Hary Tanoe membantah mengenai penyerahan nama menteri dari Partai Perindo ke Presiden Jokowi.
"Tidak betul, tidak menyerahkan apa-apa. Saya hanya cukup membangun Partai Perindo karena membangun partai itu butuh konsentrasi, butuh fokus, jadi tugas saya membangun partai supaya bisa menjadi partai yang besar," ungkap Hary.
Sedangkan untuk PSMTI bersikap mendukung program pembangunan Presiden Jokowi.
"Kalau sikap PSMTI mendukung apa yang sudah dilakukan beliau dan yang diharapkan ada kontinuitas, secara implisit memang seperti itu, apa yang didukung beliau pasti didukung PSMTI," sambung Hary Tanoe.
Sementara mengenai bakal calon presiden dari Perindo pun belum diputuskan. "Terlalu pagi (soal capres), saya harus bicara dengan teman DPP, kita kaji dengan baik baru kita putuskan," ungkap Hary.
Ia pun membuka komunikasi dengan semua partai politik lainnya.
"Nanti kita lihat ada berapa yang didukung partai mana saja, kita mengambil sikap di salah satu itu," imbuh Hary Tanoe
Baca juga:
Nama capres final Perindo akan disampaikan pada Juni 2023. "Mudah-mudahan tidak lewat bulan Juni karena ini keputusan ini harus matang," kata Hary.
Saat ini sudah ada tiga orang nama bakal calon presiden yang mencuat untuk mengikuti Pemilihan Umum 2024, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI-Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dideklarasikan oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Terakhir ada nama Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diusulkan oleh Partai Gerindra yang juga berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).