Rupiah Jumat Ditutup Melemah Tipis ke Level Rp13.693 per Dolar AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat 14 Februari. Rupiah menguat hanya 1 poin atau ke level Rp13.693 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, virus corona masih menjadi market mover rupiah hingga sore ini.
"Dengan metode baru, di hari kedua ini Provinsi Hubei China kembali melaporkan kasus baru tapi jumlahnya jauh berkurang dari sebelumnya, sekitar 5000 vs sekitar 15000," ujar Ariston kepada VOI.
Menurutnya, ini bisa saja diartikan kasusnya mulai mereda di pusat wabah China. Dan ini membantu meredakan kecemasan pasar sehingga membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, sebelumnya WHO mengatakan bahwa kenaikan jumlah orang yang terkena virus corona karena perubahan diagnosa bukan berarti terjadi kenaikan jumlah terinfeksi baru dalam satu waktu.
"Tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga menurun ke 1,59 persen dari pembukaan hari ini di kisaran 1,61 persen. Ini membantu penguatan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS," pungkasnya.
Pergerakan mata uang di kawasan pun tergolong beragam. Ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah naik 0,06 persen.
Disusul, peso Filipina yang menguat 0,03 persen. Yen Jepang dan dolar Hong Kong pun terangkat masing-masing 0,01 persen dan 0,001 persen.
Sementara itu, wabah virus corona yang belum juga berhenti menjadi pemberat yuan China dan menjadikannya mata uang dengan pelemahan terbesar di hadapan dolar AS. Yuan terkikis 0,09 persen.
Menyusul, rupee India yang turun 0,08 persen. Sementara baht Thailand dan dolar Singapura sama-sama koreksi 0,07 persen dan 0,05 persen. Won Korea dan dolar Taiwan juga melemah tipis 0,01 persen.