Penjelasan Lengkap Pengacara Bule Penggugat Hotel di Seminyak karena Jatuh Akibat Tangga Kayu Lapuk- Keropos
DENPASAR - Pengacara Sebastian Chitti, Yehezkiel P.H Paat, memberikan penjelasan lengkap terkait peristiwa yang menimpa kliennya. Sebastian Chitti terjatuh di hotel kawasan Seminyak, Bali, karena tangga kayu lapuk dan keropos.
Berikut penjelasan lengkap pengacara Chitti sebagaimana hak jawab yang diterima redaksi VOI sekaligus sebagai koreksi atas pemberitaan yang dimuat sebelumnya berjudul "Bule AS Gugat Hotel di Seminyak Bali 5 Juta Dolar AS atau Rp72 Miliar Usai Jatuh dari Lantai 5, Pengacara Tergugat Bicara Kecerobohan."
1. Sesuai dengan penelusuran kami dan bukti-bukti yang kami dapatkan, tangga kayu di Anantara Seminyak Bali Resort merupakan akses jalan untuk ke rooftop yang sudah lapuk dan keropos. Pada saat itu seluruh lift di lantai 5 tidak berfungsi, sementara pintu akses ke tangga tersebut dibiarkan terbuka, tidak ada tanda peringatan marabahaya apa pun (pot bunga dan tanda ‘staff only’ tidak dapat dianggap sebagai tanda peringatan) dan tidak ada penerangan yang cukup di area tangga. Pada saat korban jatuh, ia sedang bersama dengan temannya yang berdiri tepat di belakang korban dan siap untuk memberikan kesaksian dalam setiap proses hukum yang akan berlangsung.
2. Korban telah menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit di Bali dan Kuala Lumpur dengan rasa sakit yang luar biasa dan dalam kondisi kritis serta memerlukan pengobatan yang sangat adiktif dan tindakan bedah intensif karena cedera fisik dan emosional paskatrauma yang dideritanya.
3. Korban juga membutuhkan pengawasan ketat dan dievakuasi secara medis dari Bali ke Kuala Lumpur. Seluruh dokter di Bali dan Kuala Lumpur menyatakan bahwa mereka sangat terkejut korban dapat selamat dari peristiwa jatuh dari ketinggian 5 lantai tersebut.
4. Sampai dengan dikeluarkan surat ini, baik Anantara Seminyak, pihak pemilik dan manajemennya sama sekali tidak melakukan upaya apa pun untuk meminta maaf dan telah membiarkan korban untuk menanggung sendiri semua tagihan rumah sakit dan medis, serta mengabaikan fakta bahwa kejadian ini memiliki dampak besar bagi korban dan keluarganya selama sisa hidupnya.
5. Bahkan pihak hotel tetap tega untuk menagih seluruh biaya pemesanan (reservasi) kamar mesikipun korban berada di rumah sakit selama 2 dari total 3 malam yang awalnya dia pesan.
6. Kelalaian berat dari Anantara Seminyak ini dapat merenggut nyawa korban seandainya korban tersebut berusia lebih tua, memiliki fisik yang kurang fit atau terjatuh di atas orang lain, kendaraan yang bergerak atau benda tajam. Keberadaan tangga kayu yang tua dan lapuk itu sendiri jelas telah mengancam keselamatan dan keamanan klien kami sebagai tamu Anantara Seminyak Bali Resort.