Keluarga Serahkan Kasus Kematian AKBP Buddy ke Polres Jaktim: Harap Polri Profesional
JAKARTA - Vondell Towoliu, sepupu mendiang AKBP Buddy Alfrits Towoliu menyerahkan sepenuhnya kasus kematian Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur kepada Polri. Hingga kini, polisi menyebutkan proses penyidikan belum berakhir.
"Kami berharap kepolisian profesional, kami menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian," kata Vondell kepada wartawan di Mapolres Jakarta Timur, Senin, 1 Mei.
Vondell menyatakan, pihak keluarga sangat terpukul terkait kejadian yang menimpa AKBP Buddy.
"Kami keluarga merasa sangat kehilangan. Almarhum sangat dekat dengan keluarga dan sangat baik. Kami merasakan duka cita yang mendalam," ucapnya.
Prosesi pemakaman AKBP Buddy Alfrits Towoliu dilakukan di Sulawesi Utara secara Dinas Polri pada Senin, 1 Mei.
Vondell juga menyebutkan bahwa Cyprus Tatali bukan paman korban melainkan teman dekat korban AKBP Buddy.
"Cyprus teman dekat korban. Mungkin kesaksian terburu - buru. Pernyataan dan laporan itu kita cabut. Kami menyerahkan kepada kepolisian," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, keluarga korban yang mendatangi RS Polri menolak pernyataan bahwa korban meninggal karena bunuh diri. Mereka meminta kepolisian mengusut tuntas terkait kematian korban.
Baca juga:
Keluarga menilai, dugaan bunuh diri tidak mempunyai motif kuat. Pasalnya, keluarga menilai bahwa korban dikenal baik dan tidak mempunyai masalah.
Bahkan, keluarga korban menduga bahwa korban tewas akibat dibunuh. Karena 1 jam sebelum korban ditemukan tewas, korban sempat menerima telepon dari seseorang.
"Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak. Dari kehidupan pribadi itu beliau enggak ada gangguan jiwa. Keluarga sejahtera dan bahagia, karena selain istrinya juga bukan ibu rumah tangga, tapi dia juga usaha. Anaknya sekarang di Akpol, anak yang nomor satu. Dari sisi itu kan tidak mungkin kalau masalah ekonomi," kata Cyprus A. Tatali, paman korban, Sabtu, 29 April.