Kenapa Kucing Selalu Lapar Meski Sudah Dikasih Makan? Ini Ketahui 6 Penyebabnya
YOGYAKARTA – Kucing menyukai rutinitas, maka saat waktunya makan tiba, mereka akan berperilaku sesuai kebiasaan, yaitu dilayani makan. Tetapi, tak jarang kucing merengek, meminta makan dan bertingkah bahwa anabul kesayangan lapar sepanjang waktu. Penting dikenali penyebab kucing selalu lapar, karena ternyata bisa menunjukkan masalah medis.
1. Lapar berbeda dengan kelaparan
Kalau Anda memiliki jadwal rutin memberi makan kucing, mereka akan mengenali polanya. Ketika mendekati jadwal makan, mereka mungkin akan merengek atau duduk di depan mangkuk makannya. Mereka merengek dan siap makan saat lapar, bukan karena kelaparan.
2. Kucing sensitif dengan suara
Jika Anda menyimpan camilan kucing di tempat tertentu, ia akan hafal dengan tempat tersebut. Terutama ketika Anda mengambil wadah makannya dan mengocoknya. Kucing memiliki pendengaran yang sangat baik dan akan berlari cepat ketika mendengar suara yang menurut mereka menyenangkan serta sering didengar setiap jam makan.
3. Kebiasaan buruk yang menggoda
Seperti halnya manusia kalau sedang lapar mata dan tergoda memborong kue. Kucing juga juga dapat dengan mudah melompat ke meja lalu merebut sepotong ayam goreng atau menjilat cup mentega. Begitu mereka mencium aroma menggoda, maka dorongan untuk menjilat dan merebut jadi kebiasaan buruk mereka. Karena itu, dapur dan ruang makan perlu pengawasan ekstra. Kalau perlu, simpan makanan yang menarik kucing di tempat yang aman sehingga tak mudah diakses anabul.
Untuk mengatasi kebiasaan buruk ini, disarankan meningkatkan jatah makan kucing atau memberi makan makanan yang lebih tinggi kalori agar mereka tak selalu lapar atau merengek minta makan.
4. Makan dengan cepat
Kucing yang harus bersaing atau berebut makanan lebih cenderung mengonsumsi makanan dengan cepat atau rakus. Beberapa kucing bahkan menggeram saat makan dan seperti menelan makanan tanpa dikunyah. Hal ini kerap dialami kucing yang tersesat, kucing liar, atau persaingan antar kucing lebih tua dengan muda.
Kucing yang sudah dewasa, atau sudah lama tinggal di rumah tanpa persaingan, mungkin akan terbiasa makan dengan santai dan tidak makan secara tergesa.
5. Makan dan muntah
Beberapa faktor membuat kucing muntah setelah makan. Faktor pertama, anabul muntah karena tidak bisa mengeluarkan hairball atau bulu rontok yang termakan dan menumpuk diperutnya. Maka dengan makan lalu memuntahkannya adalah cara mengeluarkan hairball. Hairball tidak dapat dicerna, jadi daripada membiarkan mereka muntah, lebih baik periksakan pada dokter hewan dan dilakukan tindakan khusus untuk mengangkat hairball, seperti dengan endoskopi atau pembedahan.
Beberapa kucing muntah secara teratur setelah makan dan makanannya masih utuh. Ini disebut regurgitasi, yang disebabkan makan terlalu cepat sehingga dimuntahkan dalam keadaan belum tercerna. Cara mengatasinya, Anda bisa membagi makanan pada dua mangkuk makan. Ini membantu kucing makan lebih lambat dan pilih ukuran makanan yang lebih besar.
6. Mengalami penyakit
Kucing makan banyak diikuti dengan kenaikan berat badan. Bukan tanpa bahaya, ini bisa membuat kucing obesitas dan mudah terkena diabetes, masalah persendian, kanker, dan penyakit lain karena kelebihan berat badan.
Berbeda sebabnya jika kucing lapar terus tetapi berat badan turun, dilansir The Spruce Pets, Senin, 25 April. Kucing yang tampaknya selalu lapar dan berat badan tidak bertambah, bisa karena mengalami parasit usus karena cacing, hipertiroidisme, diabetes, dan kanker.
Baca juga:
Itulah kelima penyebab kucing selalu lapar. Penting bagi Anda yang mengadopsi kucing di rumah untuk rutin memeriksa serta merawat kesehatan kucing untuk membasmi kutu dan memberi obat cacing.