Gerhana Matahari Hibrida, Warga Bengkulu Gelar Salat Berjamaah di Masjid Raya Baitulizzah

BENGKULU - Masyarakat di Provinsi Bengkulu melaksanakan shalat sunah khusuf atau shalat sunah gerhana matahari di sejumlah mesjid, salah satunya di Masjid Raya Baitulizzah Kota Bengkulu.

Pelaksanaan shalat gerhana matahari tersebut dimulai pada pukul 09.42 WIB dan berakhir pada sekitar pukul 10.15 WIB.

"Seluruh pemerintah kabupaten kota di Provinsi Bengkulu melaksanakan shalat gerhana matahari yang merupakan fenomena alam untuk membuktikan bahwa kita harus tunduk dengan kekuasaan Allah SWT di luar akal dan pikiran," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Muhammad Abdu dikutip ANTARA, Kamis, 20 April.

Ia menyebutkan bahwa dengan fenomena dan pelaksanaan shalat gerhana matahari tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat Bengkulu agar semakin dekat dengan Allah.

Hal senada juga disampaikan oleh Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Khairil Anwar bahwa pelaksanaan shalat gerhana matahari tersebut merupakan sunnah dan juga untuk menindaklanjuti surat edaran (SE) dari Kementerian Agama.

"Kita berharap fenomena alam gerhana matahari yang menunjukkan kebesaran Allah SWT membuat kita umatnya selalu patuh melaksanakan kewajiban sebagai umat Muslim," terang dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang menyebutkan bahwa gerhana matahari hibrid terlihat sebagian di Bengkulu.

"Gerhana matahari tersebut dimulai pada pukul 09.33 hingga 11.54 WIB dan puncak gerhana terlihat pada 10.41 WIB. Untuk di Bengkulu gerhana matahari terlihat sebagian," kata Analis Gempa Bumi BMKG Kepahiang Sabar Ardiansyah saat di dikonfirmasi di Kabupaten Kepahiang, Kamis.

Ia mengatakan bahwa fenomena gerhana matahari terjadi setiap 8,8 tahun sekali atau sejak 2000 sebelum masehi (SM) hingga 3000 M sekitar 569 kali terjadi gerhana matahari hibrid.