Baku Tembak dengan KKB, 5 Prajurit TNI Belum Diketahui Keberadaannya
JAKARTA - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan menegaskan hanya tersisa lima prajurit yang belum diketahui keberadaannya pascapenyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Besenjata (KKB) saat operasi pencarian pilot Susi Air Philip Mark Methrtens.
21 prajurit sempat dikabarkan tak diketahui keberadaannya usai baku tembak dengan kelompok sparatis Papua tersebut.
"Yang lain-lain memang masih ada yang belum terkonfirmasi, tapi tinggal 5 orang," ujar Bambang kepada wartawan di lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin, 17 April.
Sementara untuk prajurit yang sempat menghilang usai terjadinya baku tembak dengan KKB disebut sudah kembali ke pos masing-masing. Mereka merupakan anggota Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna.
"Yang lain sudah kembali ke pos masing-masimg. Jadi yang berita simpang siur kan banyak, jadi itu tidak benar," ungkap Bambang.
Untuk korban gugur disebut satu prajurit. Ia adalah Pratu Miftahul Arifin. Prajurit TNI itu disebut tertembak saat pasukan melakukan penyergapan.
"Yang terkonfirmasi meninggal 1 orang, yang hari Jumat itu. Yang lainnya sudah kembali ke posnya masing-masing," kata Bambang.
Baca juga:
Sebagai informasi, KKB menyerang Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang kala itu bertugas mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Aksi penyerangan dilakukan di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga pada Sabtu, 15 April. Dalam baku tembak itu, satu prajurit TNI menjadi korban jiwa.