Kontak Senjata dengan KKB di Nduga, Kapuspen Sebut Hanya Satu Anggota TNI Gugur Bukan Enam
JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyampaikan bahwa hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat terjadi inseden baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, dikutip ANTARA, Minggu 16 April.
Ia mengatakan Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, gugur pada Sabtu 15 April pukul 16.30 WIT.
Julius menjelaskan Pratu Arifin pada awalnya bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Namun kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter.
"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," lanjut dia.
Terkait dengan insiden itu, Julius mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI, termasuk tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.
Baca juga:
- 1 Prajurit Yonif 321/GT Gugur Saat Kontak Tembak dengan KKB di Nduga
- Kapendam Cenderawasih: Jumlah TNI-Polri Korban Penyerangan KKB di Mudi-Mam Nduga Belum Bisa Dipastikan
- Kapolda Papua: Peredaran Miras Dibatasi Jelang Idulfitri
- Kapolda Papua: Tidak Ada Paksaan, Warga Amankan Diri di Kenyam untuk Hindari KKB
"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur," kata dia.
Julius meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera itu. Ia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya," ucap dia.