Desa Selamanik di Kabupaten Ciamis Jabar Tembus 75 Besar ADWI 2023
BANDUNG - Desa Selamanik di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berhasil menembus 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Desa Selamanik dinilai memiliki sejumlah potensi unggulan, baik dari sektor pariwisata, budaya, hingga pertanian.
"Alhamdulillah, penetapan itu disampaikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kamis (6/4) ) lalu," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Benny Bachtiar juga mengatakan Kemenparekraf RI mengaku takjub dengan keindahan di Desa Selamanik dan menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sudah diberikan oleh Kemenparekraf RI.
Menurut Benny, ADWI ini langkah penting dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata di Jawa Barat.
"Hal ini menjadi upaya penggalian potensi pariwisata di Provinsi Jawa Barat. Mudah-mudahan kementerian bisa terus mendukung pengembangan potensi wisata khususnya di wilayah Cirebon Raya dan Priangan Timur,” kata Kadisparbud Benny dikutip ANTARA, Sabtu, 8 April.
Sebelum berkembang seperti saat ini, Desa Selamanik awalnya menjadi bagian dari rangkaian sejarah Kerajaan Galuh Pakuan.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan berbagai peninggalan, baik cerita rakyat ataupun bukti fisik berupa tempat yang dikeramatkan.
Pada mulanya di sekitar tahun 1800-an, Desa Selamanik bernama Desa Cikembang yang menjadi tempat menuntut ilmu serta penyebarluasan agama Islam.
Hingga pada akhirnya 1905, terjadi peleburan antara Desa Cikembang dengan Desa Ciheras dan dua wilayah yang menyatu tersebut sepakat dinamai Desa Selacai.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pemekaran wilayah di Desa Selacai. Wilayah baru itu kembali dinamakan Desa Ciheras hingga akhirnya diubah menjadi Desa Selamanik sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 140/SK.2111-Pem.Des/1983.
Nama Selamanik sendiri memiliki makna yang luas. Kantor desa berada di antara dua pohon besar yaitu pohon beringin dan pohon asem.
Sementara di sebelah barat berdiri Gunung Manik yang konon menjadi tempat kediaman seorang tokoh bernama Nyi Mayang Cinde.
Manik juga berarti isi dari otak yang lebih diartikan sebagai sebuah hasil pemikiran. Maka dari itu Selamanik bermakna ‘Di Antara Pemikiran’.
Sampai saat ini perekonomian masyarakat Desa Selamanik masih didominasi dari sektor pertanian. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi alamnya.
Baca juga:
Menurut laman resmi Desa Selamanik, 60 persen lahan berupa area pertanian. Sementara itu 20 persen diisi area tanaman pangan dan 20 persen sisanya merupakan pemukiman penduduk serta bangunan lainnya.