China Sanksi Duta Besar Taiwan untuk AS

JAKARTA - China pada Jumat menjatuhkan sanksi kepada Duta Besar Taiwan untuk Amerika Serikat Hsiao Bi-khim dan dua institusi Amerika yang menjamu pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen saat singgah di AS sebagai bagian dari lawatan ke Amerika Tengah.

Langkah itu diambil setelah Tsai bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Kevin McCarthy pada Rabu di California yang membuat marah Beijing karena menganggap Taiwan miliknya.

Melansir Antara, Jumat, Seorang juru bicara Partai Komunis cabang Taiwan menyebut Hsiao "separatis kemerdekaan Taiwan yang gigih" dan melarang dia dan anggota keluarganya memasuki daratan China, Hong Kong dan Makau.

Sanksi itu juga diterapkan kepada sponsor keuangan Hsiao dan bisnis-bisnis terkait yang dilarang bekerja sama dengan organisasi dan individu apa pun di China daratan.

Beijing juga mengambil tindakan balasan terhadap lembaga think tank Hudson Institute, dan Ronald Reagan Presidential Library yang menjadi tempat pertemuan Tsai dan McCarthy. Mereka dilarang berinteraksi dengan individu dan organisasi-organisasi di China.

Hudson Institute pekan lalu menggelar acara tertutup yang dihadiri Tsai di New York.

Kementerian Luar Negeri China juga membidik para pejabat senior dalam dua lembaga tersebut, membekukan properti mereka di China, melarang mereka berinteraksi dengan organisasi dan individu China, serta menghentikan penerbitan visa untuk mereka.

Kantor Urusan Taiwan pada Dewan Negara China pada Jumat juga mengumumkan hukuman kepada sebuah lembaga think tank Taiwan dan sebuah organisasi regional karena mengadvokasi kemerdekaan pulau itu dan melarang pemimpin mereka memasuki China daratan, Hong Kong dan Makau, kata Kantor Berita Xinhua.

China yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak, elah memberi peringatan tindakan balasan sebelum Tsai berbicara dengan pejabat negara tertinggi ketiga di AS itu.

Tsai mengatakan kepada wartawan yang mendampinginya di AS pada Kamis bahwa sudah biasa bertemu dengan samah Amerika saat singgah.

Dia juga meyakini pertemuan langsung dengan AS akan "membantu kestabilan hubungan lintas selat dan kedamaian regional".

Tsai meminta Beijing "menahan diri dan tidak bereaksi berlebihan."

China dan Taiwan memiliki pemerintahan sendiri-sendiri sejak pecah pada 1949 akibat perang saudara.