Nilai Desakan Pembebasan Wartawan Wall Street Journal Sebagai Politisasi, Rusia: Nasib Ditentukan Pengadilan

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia meminta Washington tidak mempolitisasi penahanan wartawan Wall Street Journal Evan Gershkovich, saat koleganya dari Amerika Serikat mendesak pembebasan jurnalis yang dikenai tuduhan mata-mata tersebut, dalam panggilan telepon Hari Minggu.

Dinas keamanan federal Rusia, FSB, pada Hari Kamis pekan lalu mengumumkan penangkapan Gershkovich, menuduhnya mengumpulkan informasi tentang perusahaan pertahanan Rusia yang merupakan rahasia negara.

Wall Street Journal membantah Gershkovich melakukan kegiatan mata-mata, sementara Gedung Putih menyebut tuduhan spionase, yang dapat dikenai hukuman penjara hingga 20 tahun, sebagai "konyol."

"Menteri (Antony) Blinken menyampaikan keprihatinan besar Amerika Serikat, atas penahanan yang tidak dapat diterima oleh Rusia terhadap seorang jurnalis warga negara AS. Menteri menyerukan pembebasannya segera," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan nama Gershkovich, melansir Reuters 3 April.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, pernyataan itu memang merujuk pada Gershkovich. Di bawah hukum AS, Departemen Luar Negeri umumnya dilarang berbicara tentang warga negara AS, kecuali dia telah menandatangani surat pernyataan privasi.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Menteri Sergei Lavrov mengatakan kepada koleganya, politisasi kasus ini oleh Washington tidak dapat diterima, sementara nasib Gershkovich akan ditentukan oleh pengadilan.

Dia menegaskan kembali pernyataan Rusia, jurnalis tersebut "tertangkap basah" minggu lalu, kendati belum ada bukti kuat untuk mendukung klaim tersebut.

"Perhatian (Menteri) Blinken tertuju pada perlunya menghormati keputusan pihak berwenang Rusia, yang diambil sesuai dengan hukum dan kewajiban internasional Federasi Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Ditegaskan bahwa tidak dapat diterima bagi para pejabat di Washington dan media Barat, untuk memicu kegemparan dengan tujuan yang jelas untuk memberi warna politik pada kasus ini," tambah kementerian tersebut, menambahkan jika Menlu Blinken yang memulai percakapan.

Percakapan langsung antara Menlu Blinken dan Menlu Lavrov jarang terjadi, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Keduanya berbicara tatap muka untuk pertama kalinya sejak invasi tersebut di sela-sela pertemuan di New Delhi pada tanggal 2 Maret.

Terpisah, Pemimpin Redaksi Wall Street Journal Emma Tucker mengecam penangkapan Gershkovich dan tuduhan Rusia terhadap wartawan tersebut. Namun, ia merasa lega setelah Blinken dan Lavrov berbicara.

"Ini adalah kemarahan total bahwa dia ditangkap seperti ini ... apa yang dikatakan pihak berwenang Rusia adalah omong kosong," katanya kepada program "Face the Nation" di CBS.

Pada sidang tertutup Hari Kamis pekan lalu, Gershkovich ditempatkan dalam penahanan pra-persidangan hingga 29 Mei di penjara Lefortovo, Moskow.

Banyak analis Barat dan beberapa analis Rusia berpendapat, penangkapan tersebut merupakan langkah Moskow untuk mengamankan posisi tawar-menawar dengan Washington, empat bulan setelah pertukaran tahanan yang terkenal, di mana Moskow menukar bintang bola basket AS Brittney Griner dengan narapidana pedagang senjata Rusia Viktor Bout.