Profil Syekh Ali Jaber, Menjadi WNI Berkat Presiden SBY dan Keinginannya Dimakamkan di Lombok

JAKARTA - Syekh Ali Jaber memiliki nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976.  Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Qur'an. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Qur'an. 

Keluarganya dikenal religius. Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam dan fokus di Indonesia.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Qur'an. 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada tahun 2008. Ia pun menikah dengan wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Umi Nadia dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Syekh Ali Jaber dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2012.

Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional. Syekh Ali Jaber juga pernah main film bernuansa Islam, SURGA MENANTI pada tahun 2016.

Nama Syekh Ali Jaber menjadi perhatian publik pada 13 September 2020 karena ditusuk orang tak dikenal saat mengisi pengajian di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Bandar Lampung.

Pelaku AA (24) meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring dalam persidangan. Permintaan maaf itu disampaikan AA sebelum persidangan yang digelar secara daring di PN Tanjung Karang, Kamis 26 September 2020.

Syekh Ali Jaber (Foto: Instagram-@syekh.alijabe)

Syekh Ali Jaber yang juga dihadirkan secara daring menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan bahwa dia sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian. "Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Ali Jaber. 

Ali Jaber pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA. "Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," kata Ali Jaber. Sikap Syekh Ali Jaber ini membuat netizen simpatik kepadanya.

"Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," kata Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya.

Syekh Ali Jaber (Foto: Dok ANTARA)

Akhir tahun 2020, Syekh Ali Jaber mengabarkan bahwa dirinya terinfeksi COVID-19. Sempat membaik dan dinyatakan negatif Covid-19, Syekh Ali Jaber wafat pada hari Kamis, 14 Januari 2021.

Yayasan Syekh Ali Jaber mengkornfirmasi kabar duka itu melalui akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.

"Telah Wafat Guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber) di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H jam 08.30 WIB dalam keadaan Negatif Covid. Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau. Do'akan Syekh Ali ya," tulis akun tersebut.

Sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber pernah mengatakan jika meninggal nanti, dia ingin dimakamkan di Lombok.

"Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," kata Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya," ujarnya dikutip dari channel YouTube Sasak Update TV yang berjudul "SYEH ALIJABER KENA COVID|| VIDIO MAKAMKAN SAYA DI PULAU LOMBOK".