Bantu Korban Gempa Cianjur, 7 Anggota TNI Keracunan Makanan Saat Sahur

CIANJUR - Tujuh orang anggota TNI yang bertugas membantu membersihkan puing rumah warga korban gempa di Kampung Cipadang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan makanan dan sudah mendapat perawatan di RSUD Cianjur.

Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman mengatakan mendapat laporan tujuh orang anggota TNI yang sudah ditugaskan sejak dua bulan terakhir membantu warga korban gempa, mengalami keracunan setelah menyantap makanan saat sahur.

"Mereka mengeluh pusing, mual dan muntah-muntah usai menyantap hidangan sahur yang dibuat oleh warga, sehingga langsung dibawa rekannya ke RSUD Sayang Cianjur, guna mendapatkan penanganan medis," katanya dikutip ANTARA, Selasa 28 Maret.

Herman mengatakan sempat berbincang langsung dengan ketujuh orang korban yang mengalami hal sama setelah menyantap hidangan sahur berupa nasi dengan lauk olahan ikan, sehingga pihaknya meminta Dinas Kesehatan Cianjur, untuk mengambil sampel makanan untuk diperiksa.

"Saya sudah minta Dinkes untuk menyelidiki penyebab keracunan dengan mengambil sampel makanan yang masih tersisa. Kondisi mereka sudah mulai membaik kemungkinan besok sudah diperbolehkan pulang," kata Herman.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan penyebab keracunan tujuh orang anggota TNI karena menyantap lauk olahan ikan pindang saat sahur, dimana sampel lauk dan beberapa lauk lainnya sudah dibawa untuk diuji di Labkesda.

"Dugaan sementara akibat menyantap olahan ikan pindang, namun kami juga mengambil sampel lauk lainnya untuk memastikan. Kondisi ketujuh anggota yang mengalami keracunan sudah membaik dan segera dipulangkan," katanya.

Untuk menghindari hal serupa, pihaknya mengimbau warga yang mengelola dapur umum untuk lebih jeli dalam memilih bahan makanan yang higienis, segar dan aman, termasuk saat mengolah harus benar-benar dalam kondisi layak konsumsi ketika dihidangkan.

"Pastikan bahan baku segar dan layak untuk diolah termasuk setelah diolah pastikan layak konsumsi dan tidak menyebabkan yang menyantapnya keracunan," tegas Irvan.