Berhentilah Jadi Hamba Statistik, Sepak Bola Bukan Matematika
JAKARTA - Statistik pertandingan mungkin penting. Begitu pula dengan rekor pertemuan antarklub yang akan bertanding. Kadang, ini bisa jadi tolak ukur untuk membaca kekuatan lawan. Tapi sejujurnya, di atas lapangan, semua itu sangat tidak berarti.
Bagi kami, menghamba pada statistik merupakan kesalahan besar. Soalnya, para pemain yang bermain dan kondisi lapangan tidak sama antara masa lalu dengan sekarang. Ambil contoh, sejarah pertemuan Real Madrid dan Barcelona dalam El Clasico mungkin selalu berlangsung di Santiago Bernabeu dan Camp Nou. Tapi, atmosfer dulu dengan sekarang pasti berbeda. Kekuatan kedua tim juga sudah berubah drastis. Dan yang paling penting, kondisi lapangan juga tidak akan sama.
Jadi, yang menentukan hasil akhir di setiap pertandingan bukanlah statistik atau rekor pertemuan. Melainkan kondisi dan kesiapan tim pada saat itu juga. Kalau kondisi tim sedang 'sakit', apalagi tidak punya sosok pembeda seperti Cristiano Ronaldo saat bermain di Real Madrid atau Gabriel Batistuta saat masih jadi pemain Fiorentina, jangan harap rekor pertemuan bisa membantu.
Baca juga:
Lebih detail, kita ambil data statistik Real Madrid pada musim ini. Los Blancos sudah mengalami 3 kekalahan sejauh musim ini, semuanya saat James Rodriguez dimainkan dari menit awal pertandingan. Yang paling baru, saat El Real tersingkir di babak perempat final Copa del Rey dari Real Sociedad, 7 Februari kemarin.
Rodriguez gagal memberikan yang terbaik buat timnya. Dia bahkan diganti sejak awal babak kedua. Lalu, apakah lantas Madrid tidak perlu memainkan pemain Kolombia lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya demi menghindari kekalahan? Memang yakin kalau tanpa Rodriguez Madrid bakal menang terus? Maka dari itu, semua tergantung strategi Zinedine Zidane. Bukan tergantung statistik.
Lalu, statistik juga mencatat, Real Madrid tidak terkalahkan saat gelandang Federico Valverde bermain sejak awal. Dari seluruh 18 pertandingan, Los Blancos mencetak 42 gol dan hanya kemasukan 6 gol. Tanpa Valverde, Real Madrid hanya mencetak 22 gol dan 17 kali kebobolan.
Ini adalah fakta sebelum Los Blancos meladeni Real Sociedad di Copa del Rey. Buktinya, dalam laga yang berakhir 4-3 untuk kemenangan Sociedad tersebut, meski Valverde bermain sejak awal, Madrid malah kebobolan tiga gol lebih dulu di babak pertama. Gelandang Uruguay pun digantikan Luka Jovic pada menit 76.
Ada satu contoh lagi. Terhitung sejak mengalahkan Atletico Madrid pada awal Februari lalu, statistik bertahan bek Ferland Mendy sangat mengesankan. Dari 11 pertandingan LaLiga Santander yang dimainkannya sejak menit awal, Real Madrid hanya kebobolan 3 gol.
Lalu, dari 1003 menit yang sudah ia mainkan di LaLiga, pertahanan Real Madrid hanya kebobolan 1 gol setiap 334 menit. Real Madrid bahkan tanpa kebobolan selama 715 menit di semua kompetisi bersama Ferland Mendy. Jika dihitung dengan laga melawan Osasuna, Minggu, 9 Februari, bersama Mendy, Los Merengues hanya kebobolan 14 gol di Liga, ini merupakan yang paling sedikit di antara 5 liga top Eropa.
Sampai kapankah statistik bagus pemain Prancis ini bertahan? Tidak ada yang tahu. Karena sepak bola bukan matematika. Mulai sekarang, berhentilah jadi penghamba statistik. Kecuali buat kamu yang doyan judi. Statistik bisa membantu dalam menentukan tim mana yang akan kamu pegang. Meski ujung-ujungnya belum tentu menang juga.