Tinggi Asap Kawah Gunung Anak Krakatau Capai 500 Meter
SERANG - Tinggi asap kawah Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung mencapai 500 meter berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal di atas puncak kawah.
"Kondisi Gunung Anak Krakatau sejak 2022 hingga kini masih ditetapkan status siaga level III dan dilarang mendekatinya, "kata Ade Yaser Akhmad Purwata, petugas penyusunan pelaporan yang diunggah melalui laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau (GAK), Anyer, Kabupaten Serang dilansir ANTARA, Sabtu, 18 Maret.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi lima kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau.
Nelayan, masyarakat, wisatawan dan pendaki dilarang mendekati puncak kawah Gunung Anak Krakatau di atas permukaan laut (mdpl).
Aktivis Gunung Anak Krakatau sepanjang Sabtu (18/3) mulai pukul 12.00 - 18. 00 WIB mengeluarkan asap kawah ketinggian antara 50 -500 meter dan bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tipis di atas puncak kawah.
Baca juga:
- Mahfud MD soal Dugaan Pencucian Uang Rp300 Triliun di Kemenkeu: Saya Tidak Bercanda, Saya Akan Buat Terang Masalah Ini
- Presiden Brasil Bawa Misi Besar dalam Kunjungannya ke China
- Gunung Anak Krakatau Erupsi dengan Lontaran Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter
- Gegara AI, Google Tolak Bayar Sisa Cuti Hamil dan Perawatan Medis Karyawan yang Dipecat
Sementara kegempaan letusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 46 milimeter dan durasi 131 detik.
Sedangkan, kegempaan hybrid/fase banyak tercatat 7 kali kejadian dengan amplitudo 15-58 milimeter dan S-P -detik serta durasi 112-21 detik.
Kegempaan Dalam sebanyak 5 kali kejadian dengan amplitudo 50-60 milimeter, S-P 1- 2.5 detik,dan durasi 16-20 detik.
Begitu juga kegempaan mikrotremor/tremor menerus dengan amplitudo 1-21 milimeter dan amp dominan 16 milimeter.
Saat ini, kegiatan masyarakat pesisir pantai barat Banten mulai kawasan Anyer sampai Carita dan Labuhan relatif normal dan tidak terpengaruh adanya aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau.