Polandia Segera Kirim Jet Tempur untuk Ukraina Hadapi Rusia, Amerika Serikat dan NATO Berani Menyusul?
JAKARTA - Polandia pada Hari Kamis berjanji akan mengirimkan empat jet tempur MiG-29 ke Ukraina, anggota NATO pertama yang melakukan hal tersebut, dalam sebuah langkah signifikan dalam pertempuran Kyiv untuk melawan serangan Rusia, dengan sikap Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya dinantikan apakah akan mengikuti jejak Warsawa atau tidak.
Presiden Andrzej Duda mengatakan, pesawat-pesawat itu akan diambil dari sekitar selusin pesawat peninggalan Republik Demokratik Jerman, akan diserahkan dalam beberapa hari mendatang setelah diperbaiki.
"Terkait dengan pesawat MiG-29, yang masih beroperasi untuk mempertahankan wilayah udara Polandia, sebuah keputusan telah diambil di tingkat tertinggi, kami dapat mengatakan dengan yakin bahwa kami akan mengirimkan MiG ke Ukraina," kata Presiden Duda, seperti dikutip dari CNN 17 Maret.
Warsawa diketahui menjadi salah satu negara terdepan di antara sekutu NATO dalam memasok Kyiv dengan senjata berat. Pengumuman Polandia akan mengirimkan pesawat-pesawat rancangan Soviet ini, menandai sebuah langkah di luar komitmen aliansi lainnya, dan dapat memberikan tekanan pada negara-negara anggota lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Pada Hari Selasa, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa pengiriman dapat dilakukan dalam empat hingga enam minggu, seperti mengutip Reuters.
Negara-negara NATO lainnya enggan untuk bergerak jauh melampaui keputusan awal tahun ini, terkait keputusan mengirim tank ke Kyiv, sementara AS bersikeras pada Hari Kamis, bahwa langkah Polandia tidak akan memaksa Washington.
Berbicara pada sebuah konferensi pers di Warsawa dengan mitranya yang baru dari Ceko, Petr Pavel, Presiden Polandia menyatakan dukungan bersama kedua negara untuk Kyiv.
"Republik Ceko dan Polandia adalah negara-negara yang berada di barisan terdepan dalam hal mendukung Ukraina, baik di tingkat kemanusiaan maupun militer," sebut Presiden Duda.
Polandia merupakan salah satu negara Eropa yang paling vokal menentang Rusia, bahkan sebelum invasi ke Ukraina. Rusia masih dilihat oleh banyak orang di kalangan politik dan diplomatik Polandia dalam konteks Perang Dingin.
Diketahui, Polandia adalah salah satu dari sedikit negara NATO yang menurut hukum diwajibkan untuk memenuhi komitmen belanja pertahanan sebesar 2 persen dari PDB-nya dan merupakan anggota aktif komunitas pertahanan Eropa.
Mengirimkan MiG bukanlah langkah yang tak terduga bagi Polandia dan sepenuhnya sesuai dengan keanggotaannya di NATO. Hal ini dapat mengubah dinamika dalam aliansi, bertindak sebagai katalisator bagi lebih banyak negara untuk melakukannya, atau membuat kesal negara-negara yang menentang NATO, untuk terlibat lebih jauh dalam konflik seperti Hongaria.
Menarik dicermati, apakah langkah yang diambil Polandia ini akan memberikan tekanan kepada Inggris, Amerika Serikat dan Jerman, untuk melakukan hal serupa, mengirim jet tempur untuk Ukraina.
Terpisah, Gedung Putih mengatakan pada Hari Kamis, keputusan Polandia untuk mengirim jet tempur adalah "keputusan berdaulat", tidak akan mendorong Presiden Joe Biden untuk mengirim pesawat F-16 milik AS.
"Ini tidak mengubah kalkulus kami sehubungan dengan F-16," jelas John Kirby, seorang pejabat tinggi di Dewan Keamanan Nasional AS.
"Ini adalah keputusan yang berdaulat bagi setiap negara untuk mengambil keputusan dan kami menghormati keputusan berdaulat tersebut," sambungnya.
"Mereka dapat menentukan tidak hanya apa yang akan mereka berikan, tetapi juga bagaimana mereka akan mencirikannya," tandas Kirby.
"Saya rasa bukan tempat kami untuk mengkarakterisasi keputusan Polandia dengan satu atau lain cara," lugas Kirby, menolak untuk menilai keputusan tersebut.
Presiden Biden, yang mengatakan pada awal tahun ini bahwa ia tidak akan mengirim jet tempur AS ke Ukraina, tidak akan terpengaruh oleh keputusan Polandia, kata Kirby.
Sementara itu, Slowakia telah mempertimbangkan apakah akan mengirim MiG-29 ke Ukraina, tetapi belum mengambil keputusan.
Sedangkan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan pada Hari Kamis, perdebatan tentang pengiriman jet tempur sedang berlangsung.
Baca juga:
- Banjir Besar Landa Daerah Terdampak Gempa di Turki, KBRI Ankara Pastikan 12 WNI Selamat
- Enggan Provokasi Rusia: Alih-alih Iron Dome, Israel Tawarkan Sistem Peringatan Dini Serangan Rudal untuk Ukraina
- Temuan PBB Nilai Sejumlah Pelanggaran Rusia di Ukraina Bisa Jadi Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
- Intel Wanita Amerika Serikat Ditikam dalam Dugaan Serangan Teroris di Inggris
"Ini adalah sesuatu yang sedang kami diskusikan dalam kelompok negara-negara sekutu. Ini adalah keinginan besar dari Ukraina," ungkapnya.
Ketika ditanya pekan lalu berapa banyak MiG-29 yang mungkin dipasok Warsawa, kepala kantor presiden Pawel Szrot mengatakan, "tentu saja" tidak akan sebanyak 14 unit.
Sebelumnya, para pejabat AS dan Eropa mengatakan kepada CNN, jet tempur F-16 tidak praktis dalam situasi ini. Jerman mengesampingkan pengiriman jet tempur ke Ukraina sepenuhnya, sementara para pejabat pemerintah Inggris menggemakan sentimen yang sama, mengatakan bahwa mereka percaya bahwa tidak praktis untuk mengirimkan jet tempur ke Ukraina.