Sepanjang Maret Kepri Diterpa Panas Terik, BPBD Minta Warga Waspadai Pemicu Karhutla

KEPRI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) mengatakan kondisi cuaca panas disertai angin kencang akan terus terjadi di Kepulauan Riau (Kepri) sepanjang Maret.

Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi mengingatkan pemicu kebakaran hutan dan lahan alias karhutla di Kepri sebaiknya dihindari saat ini mengingat cuaca yang sedang dihadapi.

"Jangan membakar sampah di belakang rumah, karena dapat menyebabkan kebakaran. Asap dari sampah yang dibakar juga menyebabkan polusi udara yang mengganggu para tetangga. Buang saja sampah di tempat sampah yang disediakan pemerintah," ujarnya di Tanjungpinang, Kepri, Selasa 14 Maret, disitat Antara.

Hampir setiap tahun, terutama saat suhu udara panas yang disertai angin kencang, beberapa kawasan di Kabupaten Bintan, Batam, dan Tanjungpinang terjadi kebakaran lahan. Kebakaran lahan maupun hutan dapat menghanguskan bangunan, merusak fasilitas penerangan, dan mengancam keselamatan warga.

"Kami berharap tidak ada lagi warga yang membuang puntung rokok sembarangan. Beberapa peristiwa kebakaran hutan dan lahan disebabkan puntung rokok yang dibuang di atas semak-semak sehingga mudah terbakar," ucapnya.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Tanjungpinang Robbi A Anugrah mengatakan, suhu udara yang cukup panas di Kepri disebabkan dipengaruhi oleh gerak semu matahari menuju ekuator, kemudian akan mengarah ke utara pada April-Juni 2023.

"Kondisi panas ini akan terjadi sepanjang Maret 2023," katanya.

Saat ini, kata dia suhu udara di Pulau Bintan (Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) mencapai 31 derajat celcius, sedangkan kecepatan angin 30 km per jam.

"Saat ini masih musim angin utara, namun gelombang laut agar landai di Perairan Bintan, Batam, Tanjungpinang, Lingga dan Karimun," demikian Robbi A Anugrah.

​​​​​​​