PP Presisi Raup Laba Bersih Rp182 Miliar di 2022

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba bersih konsolidasian secara audit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 meningkat 23,7 persen menjadi Rp182 miliar dari sebesar Rp147 miliar untuk periode yang sama tahun 2021.

Peningkatan laba bersih konsolidasian tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan sebesar 29,5 persen dari Rp2,8 triliun menjadi Rp3,6 triliun. Peningkatan pendapatan didukung oleh peningkatan pendapatan mining services sebesar 26 persen YoY dari 9 persen (2021) menjadi 34 persen (2022) yang di antaranya merupakan pendapatan yang didapatkan secara berkesinambungan pada proyek Hauling Road Weda Bay dan proyek Hengjaya Mineralindo.

Adapun dari segi lini bisnis Civil Work yang turut menyumbang pendapatan dengan diperolehnya kontrak baru atas pengerjaan Jalan Tol Serang Panimban, Pekerjaan Tambah Bandara Kediri, Saringan Sampah Sungai Ciliwung, Peningkatan Jalan Empunala Mojokerto serta beberapa kontrak lainnya.

Pendapatan lainnya juga disumbang dari lini bisnis supporting pada proyek Data Center BCA, proyek AEON Deltamas, proyek Sonic Camp Weda Bay dan proyek lain-lain.

Dengan pembukuan final kontrak baru yang didapatkan PP Presisi sebesar Rp5,2 triliun di tahun 2022, mayoritas kontrak baru diperoleh dari jasa pertambangan sebesar 55 persen, dan civil work sebesar 41 persen, serta lini bisnis supporting (production plant, struture work dan rental equipment) sebesar 4 persen.

"Seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia dan peningkatan market pada jasa konstruksi dan pertambangan yang didukung oleh kebijakan Pemerintah, PP Presisi terus berupaya dalam meningkatkan positioning Perseroan sebagai main contractor pada jasa konstruksi maupun jasa pertambangan dan ke depannya kami menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2023 meningkat 20-30 persen atau sebesar Rp6 triliun-Rp 7 triliun dengan peningkatan perolehan kontrak baru pada jasa pertambangan lebih dari 50 persen

“Kontrak-kontrak baru tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi pendapatan dan pertumbuhan perusahaan pada tahun-tahun mendatang," ujar Direktur Utama PP Presisi Tbk, Rully Noviandar, dalam keterangannya, Selasa 14 Maret.

Posisi keuangan PPRE juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan ratio profitabilitas pada ratio ROA meningkat dari 2,09 persen menjadi 2,39 persen serta ROE meningkat dari 4,9 persen menjadi 5,8 persen. Current ratio meningkat dari 1,16 menjadi 1,29.

“Total aset kami juga meningkat dari Rp 7 triliun menjadi Rp 7,5 triliun YoY, seiring dengan pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung proyek jasa pertambangan. Namun kami tetap menjaga rasio keuangan kami tetap optimal dengan rasio DER Interest Bearing 0,75. Peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan kami harapkan dapat terus meningkat pada tahun berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan,” tutup Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PPRE.