PPP Tak Lagi Sembunyi Sebut Erick Thohir Paling Populer Diusung Jadi Cawapres
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disebut jadi nama paling populer untuk diusung sebagai cawapres di kalangan PPP.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani usai bersilaturahmi dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Surakarta, Jumat 10 Maret lalu.
Arsul mengatakan, Erick Thohir jadi nama paling populer dan iikuti oleh Sandiaga Uno. Dengan pertimbangan itu sosok Ketum PSSI itu jadi yang paling kuat untuk diusung jadi cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
“Pak Erick itu memang cukup populer di PPP cawapres. Hanya satu daerah lain dan satunya hasil survei beragam. Pak Erick paling kuwat cawapres,” ujar Asrul dalam keterangannya, Sabtu 11 Maret.
Ketika disinggung soal pasangan Ganjar Pranowo-Erick yang didukung PAN, Arsul mengaku bahwa pasangan tersebut juga jadi pertimbangan DPP PPP.
Tidak terkecuali calon lain seperti Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto. Sementara untuk ajakan koalisi dari PDIP, pihaknya memastikan parkai kabah itu terbuka dengan semua pihak.
“Untuk koalisi dipemerintahan nanti juga bisa berkurang dan bertambah. Yang jelas kami merasa terhormat dan berterima kasih diajak berkoalisi dengan partai besar PDIP, sebagai penguasa pemerintah,” hemat Arsul.
Baca juga:
- Zulhas Endorse Ganjar di Depan Jokowi: Rambut Putih, Kening Berkerut, Sebagaimana Tanda dari Presiden
- Menangkan Pilpres 2024, Anies Percaya Diri: Tak Perlu Buat Hoaks atau Menyerang Lawan
- Ngaku Berhasil Urus Ibu Kota, Bakal Capres Anies Usung Sukses Jakarta untuk Indonesia
- Ganjar Diteriaki Ribuan Kader PAN, dan Jokowi Pun Semringah
Lebih lanjut Asrul menjelaskan PPP ingin adanya keberlanjutan pembangunan selama 10 tahun dari pemerintah sekarang.
Ini jadi salah satu syarat dalam membangun koalisi bersama. Oleh sebab itu pihaknya tengah mencari koalisi yang berkesesuaian dengan pemerintah sekarang.
“Kami ingin ada kontinuitas pembangunan agar selama 10 tahun ini apa yang telah dikerjakan baik itu fisik maupun non fisik tak terputus begitu saja. Dengan prinsip kontinuitas, maka kemungkinan berkoalisi itu menjadi terbuka lebar,” jelas Asrul.