Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Tidak Ubah Posisi Indonesia Terhadap Palestina, Bagaimana Soal Larangan Bendera dan Lagu Kebangsaan?
JAKARTA - Posisi Indoneisa terkait dukungan terhadap Palestina tidak berubah dan sangat konsisten, meski menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola U-20, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Hari Jumat, terkait Israel menjadi salah satu pesertanya
Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia Sepak Bola U-20 yang rencananya digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Tim Nasional (Timnas) sepak bola U-20 Israel akan ambil bagian kejuaraan ini.
"Tuan rumah Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola U-20 tidak akan menggoyahkan posisi Indonesia terhadap Palestina," sebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keterangan pers Hari Jumat, 10 Maret.
Lazimnya sebuah pertandingan sepak bola internasional, di mana ada pengibaran bendera dan pemutaran lagu kebangsaan Timnas yang bertanding, bagaimana dengan Israel dalam kejuaraan mendatang.
"Beberapa hal teknis yang tadi diangkat sudah direspons oleh Bapak Menko Polhukam. Saya mengutip beliau sudah dibahas dan disiapkan semua jalur, ditunggu saja nanti. Begitu kurang lebihnya saya kutip Bapak Menko Polhukam," jelasnya mengenai permasalahan teknis.
Dalam konfirmasi terpisah, Teuku Faizasyah mengatakan, sudah ada pembahasan lintas kementerian dan lembaga terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang dipimpin oleh Menko Polhukam.
Dikatakan olehnya, partisipasi semua tim dan aturan main Piala Dunia Sepak Bola U-20 ditetapkan oleh FIFA. Dan ia menegaskan, kehadiran Timnas Israel tidak menggoyahkan dukungan Indonesia terhadap Palestina.
"Saya ingin menegaskan kembali, bahwa posisi Indonesia konsisten dan akan tetap konsisten," tegasnya.
Untuk diketahui, dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia No.3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah, Bab X mengenai Hal Khusus huruf B. Hubungan RI-Israel, ada sejumlah ketentuan.
"Sampai saat ini Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, dan menentang penjajahan Israel atas wilayah dan bangsa Palestina, karenanya Indonesia menolak segala bentuk hubungan resmi dengan Israel," bunyi Permenlu itu.
"Tidak diizinkan pengibaran/penggunaan bendera, lambang dan atribut lainnya serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel di wilayah Republik Indonesia," lanjut Permenlu tersebut.
"Kehadiran Israel tidak membawa implikasi pengakuan politis terhadap Israel," tambah Permenlu itu.
Baca juga:
- Tujuh Orang Tewas Akibat Penembakan di Gereja Saksi Yehuwa Hamburg Jerman
- Dapat Dukungan Bulat Parlemen, Xi Jinping Amankan Masa Jabatan Ketiga Presiden China
- Direktur CIA Nilai Perlombaan Teknologi AS-China Jadi Penentu Masa Depan Instansinya
- Kartel Meksiko Minta Maaf Atas Penembakan Warga AS, Serahkan Lima Anggota yang Disebut Bertanggung Jawab: Jenazah Dikembalikan
Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang terus konsisten mendukung perjuangan Palestina, dan itu diapresiasi oleh Palestina.
"Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang terus konsisten mendukung perjuangan rakyat palestina dalam setiap kesempatan. Pada kunjungan PM Palestina ke Indonesia pada 24 oktober 2022 lalu, Palestina sampaikan penghargaan atas konsistensi tinggi dukungan Indonesia terhadap Palestina," terangnya.
"Januari lalu, Menlu RI secara khusus berbicara di depan Dewan Keamanan PBB dan sampaikan kembali dukungan Indonesia kepada Palestina. Dalam pertemuan Dewan HAM PBB awal Maret, isu Palestina kembali diangkat oleh Menlu RI, sekalipun tidak banyak negara yang mengangkat isu tersebut. Dalam pertemuan Menteri Luar Negeri (FMM) G20, Menlu kembali mengangkat isu Palestina," tandas Teuku Faizasyah.