Pembangunan Pasar Kintamani Dianggarkan Rp75 Miliar dari APBN
DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Pasar Singamandawa di Kintamani, Bangli, yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp75 miliar yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Selamat atas dimulainya pembangunan Pasar Singamandawa yang dilakukan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Untuk merealisasikan pembangunan pasar ini tidak mudah, karena membutuhkan anggaran yang besar," kata Koster dilansir ANTARA, Kamis, 9 Maret.
Gubernur Koster mengakui diperlukan konsep bekerja bersama dan berjuang bersama untuk berhasil menembus dana Rp75 miliar untuk pembangunan pasar di Kintamani tersebut.
Mengingat, dana tersebut merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sepenuhnya berasal dari APBN yang selama ini diperjuangkan oleh seluruh daerah di Indonesia.
Gubernur asal Buleleng itu menyebut dari 416 kabupaten dan 98 kota di Indonesia, Provinsi Bali termasuk daerah yang paling beruntung dan harus bersyukur, sebab hampir sebagian daerah di Pulau Dewata berhasil mendapatkan program bantuan dana tersebut.
Kabupaten/kota tersebut, antara lain Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Klungkung, dengan anggaran yang sama, yaitu masing-masing mendapatkan bantuan Rp75 miliar.
“Jadi, turunnya anggaran ini bukan datang dari langit, tetapi diperoleh dari suatu perjuangan yang tidak mudah, karena persaingan antar-kabupaten/kota di Indonesia itu sangat ketat,” ujar Koster.
Baca juga:
- Gerindra Respons Keakraban saat Panen Raya di Kebumen: Menunjukkan Jokowi Nyaman dengan Prabowo dan Ganjar
- Mendagri Singgung Kebiasaan Pemda Gelar Rapat di Hotel Boroskan Anggaran
- KPK Bakal Serahkan Data 134 Pegawai Pajak yang Punya Saham di Ratusan Perusahaan ke Kemenkeu
- Pemprov Jabar Terima Dana Hibah 10 Juta Dolar AS dari Korsel untuk eBRT
Dengan mulai dibangunnya Pasar Singamandawa lewat bantuan APBN tersebut, Wayan Koster mengarahkan agar proyek ini dibentuk sebagai pasar rakyat, dimana pembangunannya jangan sampai dibuat terlalu moderen.
"Tetapi, dibangun sesuai dengan cara berjualan para pedagang agar pasar ini mudah diakses oleh masyarakat dan tercipta rasa aman, nyaman dalam berdagang," kata Koster.