Bidik Pertumbuhan 10 Persen, Bahana TCW Bangun Kerja Sama dengan Mandiri Sekuritas

JAKARTA – PT Bahana TCW Investment Management disebutkan telah membangun kerja sama dengan PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) terkait dengan distribusi dan penjualan produk reksa dana.

Nantinya, Mandiri Sekuritas akan menjadi salah satu agen penjual efek reksa dana (APERD) dari produk-produk investasi unggulan yang ditawarkan Bahana TCW.

Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan sinergi dua BUMN ini menjadi tahap awal dari berbagai kerjasama strategis yang direncanakan berjalan di 2023.

“Kami yakin kolaborasi ini akan membuat pertumbuhan dana kelolaan sesuai target, yaitu sebesar 10 persen hingga akhir 2023,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 9 Maret.

Menurut Danica, pihaknya akan menghadirkan produk investasi baru, serta distribusi produk. Kata dia, kemitraan akan dilakukan dengan melibatkan teknologi dan penerapan risk culture serta good corporate governance yang ketat,” tutur dia.

Danica menambahkan, pihaknya berharap pertumbuhan Number of Account (NOA) reksa dana di Indonesia dengan kondisi 90 persen investor yang masih terpusat di Jabodetabek maka peluang masih terbuka sangat lebar bagi investor ritel untuk berinvestasi.

“Pertumbuhan jumlah investor reksa dana di Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Hal ini harus diimbangi oleh ketersediaan produk-produk investasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan dinamika global yang ada,” imbuhnya.

“Dengan keterlibatan teknologi sesuai tuntutan zaman serta sinergi antar pelaku industri keuangan baik dari dalam negeri dan global, maka ketersediaan produk-produk ini dapat dijaga sehingga turut mendorong pertumbuhan dunia investasi tanah air,” tegas Danica.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah investor reksa dana di Indonesia hingga Desember 2022 yang lalu mencapai 9,6 juta investor. Angka ini meningkat 40,2 persen dibandingkan pada akhir 2021 sebesar 6,8 juta investor.

OJK menyebut peningkatan tersebut secara konsisten terus berlangsung sejak lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini menggambarkan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik pada produk reksa dana dan produk-produk pasar modal lainnya.