PT Surveyor Indonesia Redam Gizi Buruk di Papua
JAKARTA - PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Kitong Bisa Foundation menangani masalah gizi buruk di Papua melalui Program Ketahanan Pangan di tiga Kitong Bisa Learning Center (KBLC).
Kegiatan yang dilaksanakan berupa penguatan proses pembelajaran yang berkaitan dengan ketahanan pangan di Indonesia dan peningkatan gizi melalui pemberian makanan tambahan, memberikan media tanam kepada tiga Pusat Belajar/KBLC, dan alat ukur tumbuh kembang anak.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Rosmanidar Zulkifli, mengatakan program tersebut serentak diterapkan di KBLC Timika, KBLC Sorong, dan KBLC Yapen.
“Program ketahanan pangan merupakan intervensi terbaik di Papua. Semoga bermanfaat untuk mengatasi gizi buruk,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 9 Maret.
Program ini melibatkan 12 tenaga pengajar dan seratusan siswa dari tiga KBLC, pihak eksternal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, serta konselor gizi.
Anak didik KBLC umumnya berusia 6-14 tahun. Mereka mengikuti serial kegiatan antara lain: praktik penanaman bibit di KBLC, pemberian makanan ke warga belajar dengan konsep Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan, edukasi terkait gizi anak, dan praktik timbang untuk anak di KBLC.
“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahamantenaga pengajardipusat belajar terkait ketahanan pangan dan siswagizi, tumbuh kembang anak,” ujar Rosmanidar.
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Pembangunan Daerah Terluar, Billy Mambrasar mengapresiasi PT Surveyor Indonesia yang memiliki kepedulian pada sektor ketahanan pangan yang tengah memiliki isu global.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak atas keterlibatan dalam kegiatan ini. PT Surveyor Indonesia telah nyata membangun Indonesia Timur. KBF pun terus menjadi mitra resmi pembangunan Bappenas,” ujarnya.
Baca juga:
Billy melanjutkan, pihaknya juga mengapresiasi PT Surveyor Indonesia yang mendorong kemitraan kota dalam mencapai target SDGs dengan menggandeng KBF sebagai salah satu NGO terkemuka di Indonesia.
“Isu ketahanan pangan menjadi isu mendasar dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sebuah provinsi, dengan salah satu indikator IPM adalah kesehatan. Tanpa ketahanan pangan terutama untuk anak-anak usia sekolah, maka timbul berbagai permasalahan seperti stunting dan gizi buruk yang menghambat proses pendidikan,” katanya.
Karena itu, pihaknya berterima kasih dengan kepedulian PT Surveyor Indonesia untuk menangani isu ketahanan pangan dan berharap kerjasama terus berlanjut seiring KBF semakin bertumbuh dan memperluas wilayah jangkauan.
“Kemitraan KBF dan PT Surveyor Indonesia diharapkan akan terus diperluas guna menciptakan dampak lebih luas dan turut serta membangun negeri. Terima kasih PT Surveyor Indonesia,” tambahnya.