Keputusan Silvergate Dapat Mendorong Adopsi Stablecoin di Kalangan Investor Kripto Menurut Studi Kaiko

JAKARTA - Penyedia data aset digital Kaiko baru-baru ini merilis hasil studi yang menemukan bahwa penutupan jaringan pembayaran instan Silvergate Capital dapat mendorong adopsi stablecoin di kalangan investor dalam perdagangan kripto.

Silvergate Capital, yang sebelumnya digunakan oleh bursa kripto dan investor untuk memindahkan sejumlah besar dolar AS, memutuskan untuk menutup jaringan pembayarannya karena "kurang memiliki modal yang cukup." Keputusan ini kemudian mendorong perusahaan-perusahaan kripto seperti Coinbase dan Kraken untuk meninggalkan bank tersebut.

Menurut Kaiko, masalah Silvergate dapat memengaruhi entitas kripto karena akses ke sistem perbankan global selalu menjadi tantangan besar bagi mereka. Namun, penutupan jaringan pembayaran Silvergate dapat membantu stablecoin "menjadi lebih banyak lagi di antara para pedagang".

Kaiko memprediksi bahwa investor akan menyetor dolar mereka ke penerbit stablecoin untuk menerima token yang stabil sebelum memindahkannya ke bursa, daripada menyetorkannya ke bursa menggunakan jalur perbankan seperti SEN Silvergate.

Meskipun begitu, Kaiko juga menegaskan bahwa penerbit stablecoin masih membutuhkan akses ke bank kripto, sehingga risikonya sekarang lebih terkonsentrasi.

Selain itu, studi tersebut menemukan bahwa stablecoin semakin populer di kalangan trader karena dapat membantu mengurangi volatilitas di pasar kripto. Sebuah laporan baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa volume perdagangan stablecoin mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022, melampaui semua penyedia kartu kredit utama.

Penutupan jaringan pembayaran instan Silvergate Capital dapat menjadi pemicu bagi pertumbuhan adopsi stablecoin di kalangan investor dalam perdagangan kripto. Namun, perlu diingat bahwa penerbit stablecoin tetap membutuhkan akses ke bank kripto, sehingga risikonya sekarang lebih terkonsentrasi.