Kapal BN 01 Angkut 3 Ton Sembako Diperkirakan Tiba Malam Ini di Serasan Natuna
NATUNA - Kapal Bahtera Nusantara (BN) 01 mengangkut 3 ton sembako dan 200 orang petugas penanganan tanah longsor dari Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tadi malam. Bantuan diperkirakan tiba di Pulau Serasan, Rabu pukul 23.00 WIB.
Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi mengatakan, bantuan sembako tersebut berasal dari Pemprov Kepri, Kementerian Sosial dan Polda Kepulauan Riau.
Petugas gabungan penanganan korban bencana di Serasan yang berlayar menggunakan Kapal BN 01 terdiri dari anggota Polda Kepri 105 orang, anggota TNI 30 orang, petugas Kemensos 15 orang, petugas Kementerian Perhubungan lima orang, anggota pramuka lima orang, petugas dari Pemprov Kepri dan wartawan.
"Alhamdulillah, pelayaran berjalan lancar. Kondisi cuaca cukup baik. Kami lihat bulan yang terang," ujarnya saat dihubungi dari Bintan, Antara, Rabu, 8 Maret.
Junaidi mengemukakan bantuan untuk korban tanah longsor hanya dapat diangkut dengan menggunakan kapal dengan kapasitas besar seperti Kapal BN 01. Sembako seberat 3 ton tidak mungkin dapat diangkut dengan menggunakan helikopter atau pesawat.
"Perjalanan laut ke Serasan memakan waktu sekitar 26 jam," ucapnya.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Tanjungpinang Hayu Nur Mahron mengatakan kondisi cuaca hari ini relatif lebih baik dari sebelumnya. Tinggi gelombang laut di Perairan Serasan mencapai 3,5 meter. Sehari yang lalu gelombang laut mencapai 4 meter.
Hujan deras, petir, dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Serasan, terutama saat muncul awan kumulonimbus. Karena itu, ia minta masyarakat waspadai terjadi tanah longsor.
Baca juga:
- Mari Pegang Janji Pemerintah, Stok Cabai-Bawang di Jakarta Aman Sampai Idulfitri
- Gara-Gara Minibus Isi BBM Rp350.000, SPBU di Kota Magelang Malah Rugi Rp 30 Juta
- TNI AL Kerahkan 2 KRI Kirim Bantuan Bagi Korban Longsor di Serasan Natuna
- BMKG: Cuaca buruk di Serasan Natuna Disebabkan Fenomena Borneo Vortex
"Kondisi cuaca akan semakin buruk bila muncul awan kumulonimbus. Kami minta warga pesisir dan pengguna alat transportasi laut mewaspadainya," katanya.